Ini 4 Tips Jitu Mengevaluasi Ide Bisnis Agar Sukses

Ketika menjadi pengusaha sejati harusnya tidak takut pada kritikan, tantangan dan tentunya evaluasi.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 28 Mei 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 12:00 WIB
6 Tips Memulai Bisnis dari Nol
Jangan pernah ragu untuk memulai

Liputan6.com, Jakarta
Ketika menjadi pengusaha sejati harusnya tidak takut pada kritikan, tantangan dan tentunya evaluasi. Dengan evaluasi Anda bisa jelas menerima apa saja kelemahan dan kelebihan dari usaha bisnis tersebut. Selain itu dengan adanya kelemahan dan kekurangan tersebut Anda bisa memperbaiki usaha menjadi lebih baik.

Untuk itu ada 5 tips untuk mengevaluasi usaha atau ide bisnis. Apa saja? Berikut aftarnya seperti dilansir dari Cermati, Minggu (28/5/217)

 

1. Untuk Jangka Panjang

Apakah usaha yang dimiliki merupakan ide atau usaha dalam jangka panjang? Hal seperti ini haruslah ditanyakan pada bisnis dan juga rencana usaha anda. Apakah itu bergantung pada sumber daya yang sangat spesifik yang mungkin tidak tersedia dalam waktu dekat? 

Namun jika ide atau usaha Anda memiliki peluang atau kemungkinan usaha yang panjang maka Anda bisa menggunakan bisnis tersebut. Mungkin Anda hanya tinggal mengatasi hal kecilnya saja seperti layaknya masalah sumber daya manusia, fluktuasi harga atau pasar dan lainnya. Namun jika berpeluang kenapa tidak untuk mendirikan usaha tersebut. Umumnya bidang properti dan juga transportasi merupakan usaha jangka panjang untuk sekarang ini.

2. Permintaan

Permintaan merupakan evaluasi selanjutnya yang bisa dilakukan. Di mana pasar meminta hal yang disediakan oleh Anda atau tidak. Jangan sampai Anda membuka usaha yang justru tidak diminati oleh masyarakat. Misalnya, di Indonesia memiliki musim yang tropis maka Anda membuka toko pakaian khusus musim dingin, karena bukan kebutuhannya tentu saja penjualan mungkin tidak terlalu menarik pelanggan.

Tetapi jika ide bisnis cenderung lebih sesuai dengan permintaan masyarakat terutama dikategorikan kebutuhan seperti pakaian, makanan maka akan lebih menarik pelanggan jika unik. Permintaan juga bisa menjadi inspirasi dalam membuat ide usaha yang memang bisa mendongkrak usaha tanpa harus berkoar promosi A, B atau C.

3. Resiko Usaha

3. Resiko Usaha

Hampir tidak mungkin memprediksi bagaimana hasil dari usaha atau ide usaha yang didirikan. Anda tidak bisa menebak respon orang atau manusia terhadap usaha Anda, karena pelanggan adalah manusia yang memiliki akal. Untuk itu Anda bisa melihat atau melakukan survei menyeluruh untuk ide usaha.

Bagaimana respon mereka, apa tanggapan mereka terhadap produk milik Anda dan bagaimana riset pasar yang dilakukan, termasuk berhasil atau justru gagal. Untuk tahu seperti apa responnya Anda harus mendirikan dulu usaha baru tahu. Hal ini telah menjadi risiko dari pendiri usaha dan juga kemungkinan yang harus diterima. Selain hal tersebut masih banyak risiko yang banyak hal yang harus bisa dihadapi oleh pengusaha. Seperti persaingan, modal yang kekurangan dan lainnya.

4. Target Pasar

Target pasar merupakan poin utama selanjutnya dalam mendirikan usaha atau bisnis. Untuk itu sebagai evaluasi Anda bisa melihat sendiri bagaimana sasaran untuk bisnis atau usaha. Jika ingin sukses maka Anda harus memikirkan target sasaran atau kepada siapa bisnis ini ditujukan, apakah mereka anak remaja, kalangan dewasa atau untuk anak-anak.

Jika bisa menarik target pasar dengan tepat untuk sasaran usaha ini, maka Anda bisa mengatakan bahwa bisnis tersebut sudah beranjak sukses.

Ketika mengevaluasi maka Snda sudah bisa dianggap dewasa, di mana seperti yang diketahui jarang sekali orang mau atau menerima evaluasi yang diberikan kepada mereka. Apalagi jika mendirikan usaha dan ingin sukses.

Evaluasi merupakan hal yang dibutuhkan demi keberhasilan usaha dan jalannya usaha. Evaluasi sendiri bisa dilihat dari berbagai sisi baik proses toko atau usaha menjadi besar, produk yang populer dan menjadi tren di kalangan masyarakat, ketertarikan masyarakat akan produk Anda, banyaknya pelanggan yang mencari produk anda dan tentunya dari sisi pesaing apakah mereka lebih berjaya dari anda atau tidak. Semua itu bisa menjadi bahan koreksi yang tepat agar tidak mengalami penurunan kualitas dalam usaha anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya