Liputan6.com, Jakarta Kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam darah dan dibutuhkan tubuh untuk membangun sel-sel sehat. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Untuk diketahui kolesterol dalam darah terdiri dari dua jenis utama: HDL (High-Density Lipoprotein) dan LDL (Low-Density Lipoprotein).
Advertisement
Baca Juga
HDL sering disebut sebagai kolesterol baik karena membantu mengangkut kolesterol dari bagian tubuh lain kembali ke hati, di mana kolesterol tersebut akan diolah dan dikeluarkan dari tubuh. Kadar HDL yang tinggi dianggap baik karena dapat melindungi jantung dengan mengurangi penumpukan kolesterol di dinding arteri. Idealnya, kadar HDL yang lebih tinggi dari 60 mg/dL dianggap memberikan perlindungan terhadap penyakit jantung.
Advertisement
Sebaliknya, LDL dikenal sebagai kolesterol jahat karena dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri. Plak ini dapat mempersempit arteri, mengurangi aliran darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Kadar LDL yang tinggi, umumnya di atas 100 mg/dL, dianggap berisiko dan perlu dikelola dengan baik melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan.
Ada juga istilah kadar kolesterol total berada di bawah 200 mg/dL, ini masih dianggap dalam batas normal. Namun, jika kadar kolesterol total mencapai 200-239 mg/dL, ini sudah masuk dalam kategori batas tinggi.
Penyebab utama seseorang terkena kolesterol tinggi bisa sangat beragam. Kebiasaan sehari-hari memainkan peran yang sangat penting dalam kadar kolesterol.
1. Konsumsi Makanan Tinggi Lemak
Salah satu penyebab utama kolesterol tinggi adalah kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti kuning telur, mentega, biskuit, keju, krim, dan santan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, dilansir p2ptm.kemkes.go.id.
Lemak jenuh ini mudah ditemukan dalam makanan olahan dan masakan yang banyak dijumpai sehari-hari, yang bila dikonsumsi berlebihan dapat menumpuk dan memengaruhi kadar kolesterol.
Â
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Selain pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik juga menjadi faktor penting dalam peningkatan kadar kolesterol. Olahraga tidak hanya membantu membakar kalori, tetapi juga meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) yang membantu membersihkan kolesterol jahat dari darah.
Tanpa olahraga yang cukup, tubuh akan cenderung menyimpan lebih banyak lemak, yang akhirnya berkontribusi pada peningkatan kolesterol.
Advertisement
3. Merokok dan Minum Alkohol
Merokok juga memiliki dampak buruk terhadap kadar kolesterol. Zat-zat berbahaya dalam rokok dapat merusak dinding pembuluh darah, mengurangi kadar kolesterol baik, dan meningkatkan kadar kolesterol jahat. Ini membuat perokok lebih rentan terhadap penyakit jantung dan masalah pembuluh darah lainnya.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan juga berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa alkohol dalam jumlah moderat dapat memberikan manfaat untuk kesehatan jantung.
4. Obesitas
Lemak tubuh yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain faktor gaya hidup, ada juga beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Penyakit seperti hipertensi, diabetes, hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif), penyakit liver, dan gangguan ginjal dapat mengganggu keseimbangan kolesterol dalam tubuh, meningkatkan kadar kolesterol jahat, dan mengurangi kadar kolesterol baik.
Advertisement
5. Pertambahan Usia
Hal ini tidak dapat dikontrol yakni pertambahan usia. Semakin bertambah umur berperan dalam peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
Seiring bertambahnya usia, metabolisme tubuh melambat, dan risiko terjadinya arterosklerosis, yaitu penumpukan plak kolesterol di pembuluh darah, semakin besar.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk menjaga pola makan, aktif berolahraga, dan mengelola faktor risiko lain untuk mencegah kolesterol tinggi, terutama saat usia mulai bertambah.
Dengan mengetahui penyebab kolesterol tinggi maka bisa dilakukan upaya pencegah agar kadar kolesterol terjaga di tingkat normal. Pastikan cek kesehatan secara berkala untuk tahu kadar kolesterol.