Masyarakat Tak Mampu Tetap Nikmati Subsidi Listrik

Masih ada sekitar 3,1 juta pelanggan listrik rumah tangga golongan pelanggan 900 Volt Ampere (VA) tidak mampu yang tetap menerima subsidi.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 13 Jun 2017, 04:02 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 04:02 WIB
Masyarakat Tak Mampu Tetap Nikmati Subsidi Listrik
Masih ada sekitar 3,1 juta pelanggan listrik rumah tangga golongan pelanggan 900 Volt Ampere (VA) tidak mampu yang tetap menerima subsidi.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tarif listrik masyarakat tidak mampu masih tetap karena tak mengalami pengalihan subsidi. Dengan begitu, warga tidak mampu ‎tetap bisa menikmati listrik dengan harga terjangkau.

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka menyebutkan, hingga kini ada sekitar 3,1 juta pelanggan rumah tangga golongan 900 Volt Ampere (VA) tidak mampu dan 23,1 juta pelanggan listrik rumah tangga 450 VA yang menikmati subsidi listrik.

Rumah tangga tidak mampu menikmati tarif listrik bersubsidi, dengan membayar Rp 605 per kilo Watt hour (kWh) untuk golongan 900 VA dan Rp 415 per kWh untuk golongan 450 VA.

"Pelanggan 450 VA dan 900 VA yang tidak mampu tetap menerima subsidi 100 persen," kata Made.

Kebijakan subsidi listrik tepat sasaran hanya menyasar masyarakat golongan mampu. Berdasarkan Data Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin yang dikelola Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dari 23 juta pelanggan listrik rumah tangga daya 900 VA, 19,9 juta di antaranya adalah pelanggan yang termasuk golongan Rumah Tangga Mampu (RTM) yang kurang tepat jika disubsidi.

Untuk itu, pemerintah melaksanakan kebijakan Subsidi Listrik Tepat, terhitung mulai 1 Januari 2017. Subsidi listrik untuk 19,1 juta pelanggan 900 VA yang tergolong Rumah Tangga Mampu akan dikurangi secara bertahap per Januari, Maret, dan Mei 2017.

Dengan pelaksanaan kebijakan subsidi listrik tepat sasaran ini, pemerintah dapat menghemat anggaran hingga Rp 22,07 triliun per tahun.

“Kami berharap, dana penghematan ini bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur listrik demi menerangi daerah yang belum terlistriki di pelosok Indonesia,” ungkap Made.

Berdasarkan data Kementrian ESDM, saat ini ada 69.531 desa yang sudah teraliri listrik, 10.140 desa yang sudah menikmati listrik namun belum 24 jam, dan sekitar 2.500 desa yang belum teraliri listrik.

 

Powered By:

PT. PLN (Persero)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya