Konsumsi BBM di Jalur Mudik Naik 17 Persen

Peningkatan konsumsi bensin di Jawa Tengah dan DIY diperkirakan mencapai 60 persen.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Jun 2017, 16:01 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 16:01 WIB
Peningkatan konsumsi bensin di Jawa Tengah dan DIY diperkirakan mencapai 60 persen.
Peningkatan konsumsi bensin di Jawa Tengah dan DIY diperkirakan mencapai 60 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat terjadi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline atau bensin yaitu Premium, Pertalite, Pertamax 92 dan Pertamax Turbo 98, di jalur mudik lintas Jawa.

Direktur‎ Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, konsumsi bensin berdasarkan pantauan di jalur mudik lintas Jawa yang dilakukan semalam, mengalami peningkatan mencapai 17 persen, dari konsumsi normal 20 ribu kilo liter (kl) per hari.

"Dari hari Rabu sudah naik, tadi malam sudah tinggi ada sekitar17 persen untuk wilayah Jawa jenisnya gasoline," kata Iskandar, saat melepas pemudik di Taman Mini lndonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (23/6/2017).

Iskandar memperkirakan konsumsi bensin di jalur mudik akan terus meningkat, karena pada hari ini arus mudik bertambah padat. Setelah itu peningkatan konsumsi akan mengalami pergeseran, ke wilayah yang menjadi tujuan mudik, yaitu‎ Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Peningkatan konsumsi bensin di Jawa Tengah dan DIY diperkirakan mencapai 60 persen, kondisi tersebut akan terjadi pada 2 hari sebelum lebaran sampai masa arus balik.

"Nantikan bergeser, ini dalam perjalanan, Jawa Tengah dan DIY itu nanti naiknya 60 persen, itu pusat pemudik jadi bergeser,mulai H-2 sampai menjelang arus balik H+3," papar Iskandar.

Untuk mengantisipasi kenaikan konsumsi BBM tersebut, Pertamina telah melakukan sejumlah antisipasi yaitu menambah stok BBM, menambah jumlah armada mobil tanki, 50 titik kios Pertamax, 83 motor Satgas BBM, dan 9 mobile dispenser.

“Meski terjadi kenaikan, hal ini sudah diantisipasi oleh Pertamina sehingga penyaluran BBM ke masyarakat tidak terhambat,” tutup Iskandar.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya