Konsumsi BBM Naik 12 Persen Selama Mudik, Tertinggi di Jateng

Peningkatan konsumsi tersebut khususnya terjadi pada jenis Premium, Pertalite, dan Pertamax.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Jul 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2017, 11:00 WIB
20170105-BBM-Naik-AY1
Petugas mengisi BBM kendaraan konsumen di SPBU, Jakarta, Kamis (5/1). Penetapan harga BBM Umum jenis Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite dan Pertalite merupakan kebijakan korporasi Pertamina. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) ‎mencatat peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama libur Lebaran. Peningkatan konsumsi tersebut khususnya terjadi pada jenis Premium, Pertalite, dan Pertamax.

Direktur Pemasaran Pertamina M. Iskandar ‎mengatakan, selama libur Lebaran, secara nasional terjadi peningkatan konsumsi untuk ketiga jenis BBM tersebut sekitar 12 persen.

"Peningkatan konsumsi, gasolin (Premium, Pertalite, Pertamax) secara nasional rata-rata di atas 12 persen," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (2/7/2017).

Sementara dari segi wilayah, Jawa Tengah merupakan wilayah dengan persentase kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 43 persen jika dibandingkan konsumsi pada hari biasa. Kemudian, disusul untuk wilayah Jawa bagian barat.

"Untuk nasional, persentase tertinggi untuk gasolin di Jawa Tengah, sudah di angka 43 persen dibanding hari biasa. Kedua adalah Jawa bagian barat. Nomor tiga justru di MOR II ini, yaitu sumbagsel, di angka 17 persen. LPG juga lancar, ada dinamisasi sedikit di kantung pemudik, yaitu di Jawa Tengah, tapi cepat kita atasi," jelas dia.

Iskandar juga mengatakan, sejak H-14 Lebaran hingga hari ini, stok BBM secara nasional berada di atas 20 hari. Bantuan aparat kepolisian untuk membuka jalan bagi kendaraan yang membawa BBM sangat membantu.

"Secara nasional alhamdulillah bisa berjalan dengan baik. Sejak H-14 stok kita jaga rata-rata nasional semua produk di atas 20 hari. Sampai hari ini kita jaga di level itu. Sampai dengan hari ini, arus balik, masih bisa teratasi, walaupun dinamisasinya di lapangan begitu kompleks, tapi dengan bantuan aparat kepolisian, kita dikawal, diberi contraflow, sehingga bisa kita penuhi dengan baik," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya