5 Situasi di Mana Pakai Uang Tunai Lebih Menguntungkan

Ada situasi di mana kartu debit, kartu kredit atau uang elektronik kalah dengan uang tunai.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 19 Jul 2017, 06:15 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2017, 06:15 WIB
Ilustrasi uang tunai
Ilustrasi uang tunai

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini transaksi nontunai semakin populer. Banyak orang mulai meninggalkan transaksi tunai, karena menganggap transaski nontunai lebih praktis. Namun, ada situasi di mana kartu debit, kartu kredit, uang elektronik, dan sebagainya kalah dengan uang tunai.

Contoh seperti dalam situasi berikut ini seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Saat punya bujet ketat

Membayar dengan uang tunai membuat kita lebih mudah mengatur pengeluaran. Misalnya gaji Anda Rp 6 juta dan Anda bertekad menabung untuk membeli rumah.

Sekitar Rp 4 juta disisihkan untuk tabungan dan investasi, sedangkan Rp 2 juta lainnya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

Uang Rp 2 juta tersebut dipisahkan dalam beberapa amplop lalu diberi nama uang bensin, uang makan, uang hiburan, dan lain-lain. Anda harus berusaha agar pengeluaran sesuai atau kurang dari jumlah nominal yang ditentukan di amplop.

2. Saat memiliki bisnis kecil

Jika Anda memiliki bisnis kecil yang menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah, menyiapkan kembalian uang kecil menjadi keharusan. Uang tunai juga penting jika pelanggan Anda belum banyak menggunakan transaksi nontunai.

3. Saat belanja ke warung atau foto kopian

Bertransaksi nontunai punya minimal, yakni Rp 20.000. Nah kalau belanjaan Anda hanya satu buah mi, tentu Anda akan lari ke warung.

Malah sering kali warung tidak memiliki kembalian jika kita menyodorkan uang besar. Jadi memiliki uang tunai dengan nominal kecil juga perlu.

Simak video menarik di bawah ini:

Privasi



4. Privasi

Memiliki kartu kredit atau kartu debit berarti memperbolehkan pihak lain dapat melihat riwayat transaski dan data diri Anda seperti bank dan pemerintah.

Sebenarnya hal ini bukan masalah. Masalahnya, identitas bersifat privasi dan jika disalahgunakan biasanya untuk tindakan krimininal.

5. Menabung uang kecil

Saat menabung di bank, Anda akan dikenakan iuran bulanan. Misalnya jika iuran bulanan bank adalah Rp 15.000, dan tabungan Anda hanya bertambah Rp 50.000 setiap bulan, ini artinya Anda hanya menabung Rp 35.000.

Menabung uang kecil akan lebih menguntungkan jika dilakukan konvensional. Saat nominalnya sudah besar, baru pindahkan ke bank.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya