Perusahaan Fintech Ini Loloskan Persetujuan Kredit dalam 2 Menit

Credit gap di Indonesia cukup mencengangkan karena berada di angka US$ 80 miliar per tahun.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Agu 2017, 14:39 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2017, 14:39 WIB
George Zhi Group CEO WeCash, James Chan CEO TunaiKita, Andri Huzain-COO T7unaiKita, Suryandy Jahja Managing Director PT Kresna Graha  Investama Tbk.
George Zhi Group CEO WeCash, James Chan CEO TunaiKita, Andri Huzain-COO T7unaiKita, Suryandy Jahja Managing Director PT Kresna Graha Investama Tbk.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan financial technology (fintech) PT Digital Tunai Kita (TunaiKita), perusahaan teknologi bagian dari Wecash Global, mengembangkan lending robot untuk pinjaman tanpa agunan. Di awal operasinya, TunaiKita melayani pelanggan di wilayah Jabodetabek dan secara bertahap akan melayani wilayah lainnya di Indonesia.

Chief Operating Officer TunaiKita Andry Huzain mengatakan, aplikasi ini telah masuk dalam Google Play Store versi beta pada pada pada 22 Mei 2017 lalu. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 30 ribu pelanggan. Pelanggan dapat mengajukan pinjaman secara cepat dan mudah dari smartphone, dimanapun, kapanpun, serta menikmati proses persetujuan pinjaman 2 menit saja.

"Enam bulan terakhir merupakan masa-masa yang dinamis untuk menjawab semua tantangan. Mulai dari proses desain, pengembangan, testing aplikasi Android, aplikasi Loan Management System dari nol, serta menyiapkan tim Operasi hingga siap melayani pelanggan dalam waktu sekitar 13 minggu saja," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (10/8/2017). 

Memiliki lebih dari 100 juta nasabah, Wecash di China bekerja sama dengan lebih dari 30 bank, multi-finance, dan peer-to-peer platform. Sejak 3 tahun berdiri, Wecash telah mencairkan dana pinjaman lebih dari US$ 7 miliar. Sistem TunaiKita diadaptasi dari sistem yang digunakan Wecash.

Sejak Januari, tim TunaiKita berkembang menjadi 34 orang dari berbagai latar belakang industri mulai dari teknologi hingga institusi keuangan. TunaiKita selalu agresif membangun tim di semua lini untuk mengembangkan layanan yang nanti mencakup semua kota di Indonesia.

Memasuki minggu ke 10 beroperasi, TunaiKita akan mengakhiri 9 minggu versi open beta yang selama ini melayani pelanggan di Jabodetabek. Saat ini, pelanggan TunaiKita terdiri dari berbagai latar belakang, pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Animo pelanggan cukup antusias akan pinjaman tanpa agunan.

TunaiKita tumbuh 30 persen setiap bulan dari sisi pelanggan dan pinjaman dan terus membukukan pinjaman yang berkualitas dan juga permintaan pinjaman kedua.

TunaiKita juga tetap melakukan komunikasi dengan berbagai institusi finansial untuk kerja sama pemberian pinjaman online dan berencana meluncurkan produk pinjaman lainnya.

Saat ini Versi iOS TunaiKita sedang dikembangkan yang harapannya akan segera diluncurkan. Semua adalah bagian dari target TunaiKita untuk mencapai 40 milyar rupiah pinjaman pada akhir tahun ini.

CEO TunaiKita James Chan mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi bahwa credit gap di Indonesia cukup mencengangkan di angka US$ 80 miliar per tahun.

"Jadi rencana kami mencapai Rp 40 miliar pinjaman hanya akan menutupi 1/5000 kekurangannya. Tetap kita harus memulai ini dari manapun. Saya berharap untuk bekerja lebih erat dengan partner institusi keuangan untuk berbuat lebih banyak ke depannya," tutup dia. 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya