Cek Daya Tarik Masyarakat, Menhub Sosialisasi LRT Palembang

Sosialisasi ini dilakukan untuk mengkur daya tarik masyarakat pada LRT Palembang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 27 Agu 2017, 13:12 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2017, 13:12 WIB
LRT Palembang (Liputan6..com / ist - Nefri Inge)
LRT Palembang (Liputan6..com / ist - Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan bersama dengan Waskita Karya menyosialisasikan Light Rail Transit (LRT) Palembang. Sosialisasi ini dilakukan untuk mengukur daya tarik masyarakat pada LRT Palembang.

‎Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sosialisasi sangat penting dilakukan karena LRT merupakan angkutan massal yang relatif baru. Sehingga perlu diketahui respons masyarakat terhadap moda transportasi tersebut.

"Kami ingin tahu ekspektasi masyarakat di Palembang seperti apa. Semoga ketika LRT beroperasi tidak ada lagi gap dari masyarakat," kata Budi, di Jakarta, Minggu (27/8/2017).

Dalam sosialisasi tersebut, Budi menjelaskan pentingnya transportasi massal dalam suatu kota, seperti Jakarta yang sudah memiliki BRT dan sedang dibangun MRT dan LRT.


"Satu kota itu harus ada transportasi massal. Kalau di Jakarta sudah ada BRT, dan sedang dibangun MRT dan LRT. Nah, di luar Jakarta, Palembang ini mengalahkan Medan dan Padang. Palembang sudah duluan dibangun LRT," jelas Budi.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan, proyek LRT Palembang yang ditargetkan selesai pada Juni 2018, saat ini progres pembangunannya mencapai 55 persen.‎ Terkait dengan besaran tarif untuk menggunakan LRT, Kementerian Perhubungan akan melakukan survei daya beli masyarakat Palembang.

"Kami rencanakan Februari 2018 struktur selesai semuanya. Kereta akan mulai berangsur datang Februari dan diharapkan Juni sudah bisa dicoba," papar Budi.

Angkut 4.000 orang



Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional Waskita Karya Adi Wibowo memaparkan jumlah orang yang dapat diangkut oleh LRT dalam setiap jam. "Kami gunakan 14 train set, 1 train set terdiri dari 3 gerbong dan dapat mengangkut 500 orang. Dengan 14 train set, maka dapat mengangkut 4.000 orang per jam per arah," jelas Adi.

Adi menyebutkan, perbandingan waktu tempuh  LRT dari Ogan Permata Indah (OPI) ke Bandara melalui jalur darat dan LRT. Jika sekarang dengan dengan jalur darat memakan 1,5 jam. Dengan LRT, waktu tempuh OPI ke Bandara itu 40 menit.

"Itu waktunya ‎terdiri dari 27 menit kereta berjalan dan 13 menit kereta berhenti (1 menit berhenti di tiap-tiap stasiun) di 13 Stasiun," tutup Adi.

Saat ini LRT Palembang sedang dibangun dengan Panjang 24,5 km, 13 stasiun pemberhentian dan terdiri dari 2 koridor. Koridor pertama sepanjang 14,5 km dari Bandara ke Ampera. Koridor kedua dari Ampera ke Ogan Permata Indah (OPI) sepanjang 10 km.

‎


Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya