Banyak Pilot Menganggur, Menhub Tata Kembali Sekolah Penerbangan

Dalam proses pemberdayaan pilot, Kemenhub akan bekerja sama dengan pengelola maskapai di Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Sep 2017, 10:15 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 10:15 WIB
Ilustrasi pilot
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi akan menata ulang manajemen sekolah penerbangan yang mencetak pilot-pilot di Indonesia. Penataan ini dilakukan karena jumlah lulusan pilot tidak bisa diserap oleh industri penerbangan dalam negeri.

Budi menjelaskan, jumlah pilot yang belum mendapat pekerjaan mencapai ribuan. Tepatnya, saat ini terdapat kurang lebih 1.200 pilot belum bekerja. Menurut dia, banyaknya lulusan sekolah penerbangan yang belum bekerja tersebut sangat merugikan.

"Saya memikirkan bahwa harus diberikan suatu cara yang memang profesional, jangan bikin sekolah sembarangan. Sekolahnya akan kita kurangi, jumlahnya akan kita batasi," kata Budi Karya di Jakarta, Jumat (8/9/2017).

Untuk memfasilitasi 1.200 pilot yang belum mendapatkan pekerjaan, Budi Karya mengaku akan melakukan seleksi ketat, sehingga bisa diserap oleh industri penerbangan di Indonesia.

Dalam proses pemberdayaan pilot ini, Kemenhub akan bekerja sama dengan para pengelola maskapai di Indonesia. Sehingga, diharapkan juga bisa mengurangi penggunaan pilot asing di Indonesia.

"Tahap pertama akan ambil 300-400 pilot. Dari situ dididik, tidak tahu nanti apakah satu bulan apakah dua bulan. Setelah dididik kita lihat lagi yang 100 terbaik harus segera diterima di maskapai," ujar Budi Karya.

Sementara bagi pilot yang tidak lolos seleksi, bisa diikutkan dalam program magang di seluruh maskapai di Indonesia.

Ditegaskan Budi Karya, pilot merupakan salah satu profesi yang dicita-citakan para pemuda Indonesia. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah bisa menjamin para lulusan pilotnya bisa segera bekerja.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sinergi

Sebelumnya, Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) dengan PT Garuda Indonesia sepakat untuk melakukan kerja sama pelatihan SDM Penerbangan bagi kedua belah pihak.

"Bentuk kerja sama kedua belah pihak, yaitu pertama, pilot-pilot Garuda maupun Citilink dapat menggunakan simulator pesawat A320 milik STPI Curug untuk melakukan peningkatan rating atau initial rating pilot," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Tommy.

Poin kedua, siswa STPI Curung mendapatkan pelatihan program Hospitality di GITC untuk meningkatkan sikap-sikap seperti, keramahtamahan, tata krama, dan sikap perilaku yang baik dalam memberikan pelayanan transportasi.

Rommy berharap kerja sama pelatihan Taruna STPI Curug di GITC dapat mencetak SDM penerbangan yang mumpuni. Selain berwawasan lima Citra Manusia Perhubungan, calon pilot juga mampu memberikan pelayanan prima secara humanis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya