Pelabuhan Malahayati Mampu Turunkan Biaya Logistik

Pelabuhan Malahayati merupakan bagian dari program tol laut, dimana 24 pelabuhan telah ditetapkan untuk melaksanakan program tersebut.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Sep 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 08:30 WIB
Petugas Lapangan Pelindo I sedang mengawasi kegiatan bongkar muat di Terminal Petikemas Pelabuhan Malahayati, Banda Aceh. (Foto: Pelindo I)
Petugas Lapangan Pelindo I sedang mengawasi kegiatan bongkar muat di Terminal Petikemas Pelabuhan Malahayati, Banda Aceh. (Foto: Pelindo I)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I Cabang Malahayati, Banda Aceh, berhasil menurunkan biaya logistik dari Jakarta ke Aceh menjadi Rp 7,5 juta dan membuat waktu perjalanan menjadi relatif lebih singkat yaitu 4 hari.

Sebagai perbandingan, biaya logistik untuk angkutan darat menggunakan truk dari Jakarta ke Aceh via Merak Bakauheni Rp 17,5 juta dan membutuhkan waktu tempuh 4-5 hari.

Sementara untuk pelayaran dari Jakarta ke Belawan dan selanjutnya dari Belawan ke Banda Aceh melalui jalur darat dengan menggunakan truk memerlukan waktu 4-5 hari dengan biaya angkut diperkirakan Rp 13,5 juta.

General Manager Pelindo I Cabang Malahayati Banda Aceh Rudi Susanto menjelaskan, penurunan biaya logistik tersebut tercapai setelah adanya pelayaran dari Jakarta langsung menuju Pelabuhan Malahayati. Seperti diketahui mulai Januari 2017 Pelindo I Cabang Malahayati sudah ditetapkan sebagai terminal petikemas oleh Kementerian Perhubungan.

Untuk menunjang hal tersebut, Pelindo I Cabang Malahayati telah menyiapkan segala fasilitas dan peralatan untuk mendukung kegiatan bongkar muat di terminal petikemas tersebut.

Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga dengan panjang 384 meter dan dapat menampung tiga kapal ukuran 100 meter dengan muatan 300 TEUS petikemas sekaligus.

Fasilitas-fasilitas ini juga didukung dengan peralatan bongkar muat petikemas seperti: satu unit HMC (Harbour Mobile Crane), tiga unit forklift, reach staker, dan enam unit truk pengangkut petikemas, dan lainnya.

“Pelabuhan Malahayati sudah memiliki kedalaman alur 9,5 meter dengan dermaga yang mendukung, adanya pelayaran yang terjadwal, ketersediaan alat bongkar muat, lapangan penumpukan petikemas, dan transportasi jalan yang mendukung. Dengan semua hal tersebut mampu mendukung untuk masuknya kapal-kapal kontainer ke Pelabuhan Malahayati,” terang Rudi.

“Seluruh persiapan ini kami lakukan demi mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan biaya logistik nasional,” Tambah dia. Pelindo I Cabang Malahayati, Banda Aceh sendiri telah melaksanakan pelayanan petikemas sejak Agustus 2016.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Efisien

Dengan pengiriman barang dari Jakarta menuju Aceh melalui transportasi laut dapat menekan biaya operasional. Selain efisiensi biaya transportasi, efisiensi bahan bakar juga dapat tercapai.

“Efisiensi ini diharapkan dapat mengundang investor-investor baru ke Aceh. Hal ini sekaligus membuktikan komitmen Pelindo 1 untuk turut dalam mensukseskan Program Tol Laut dan gagasan jaringan maritim nasional,” tambah Rudi.

Pelabuhan Malahayati merupakan bagian dari rangkaian program tol laut, dimana 24 pelabuhan telah ditetapkan untuk melaksanakan program tol laut yang menjadi program andalan pemerintah.

“Dengan dilayaninya kapal petikemas di Malahayati berarti sudah mulai ada tol laut di Aceh. Keberadaan tol laut bisa membuat ongkos distribusi logistik menjadi lebih murah." jelas Ade Maydwianda, Plh. ACS Humas Pelindo I.

Itu artinya, pengiriman barang ke Aceh akan lebih murah dan efisien. Sehingga dengan masuknya kapal-kapal kontainer bisa meningkatkan daya saing harga barang nasional, terutama di wilayah Aceh,” pungkas dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya