Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin gencar mempromosikan potensi investasi kawasan industri Indonesia di luar Pulau Jawa kepada sejumlah investor di luar negeri. Salah satu negara potensial yang dilirik Indonesia adalah Jepang.
Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kemenperin Imam Haryono menyatakan, pihaknya mempromosikan tiga kawasan industri kepada Jepang, yaitu Sriwijaya Central Business District (CBD), Kawasan Industri Kemingking Jambi, dan Kawasan Industri Palu Sulawesi.
Advertisement
Baca Juga
‎Dia mengungkapkan, tiga kawasan industri yang tengah dibangun ini sangat prospektif untuk investor. Apalagi, ketiganya terletak di lokasi yang strategis serta didukung fasilitas infrastruktur yang memadai, termasuk sumber daya alam dan energi yang dibutuhkan oleh industri.
"Peluang berinvestasi di Indonesia semakin menjanjikan keuntungan bagi para investor," ujar dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (22/9/2017).
Untuk Sriwijaya CBD misalnya, memiliki lokasi yang sangat strategis untuk investasi karena terletak di tengah kota metropolitan Palembang. Kawasan ini memiliki luas sekitar 307 hektare (ha). "Sriwijaya CBD akan menjadi solusi bisnis terlengkap di Palembang nanti," lanjut dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Alasan Investasi di Luar Jawa
Direktur Utama Sriwijaya CBD Gadiza Fauzi menjelaskan, para investor Jepang selama ini khawatir akan kemacetan di Jawa, sehingga memengaruhi efektivitas produksinya.
"Selain kota ini sudah maju, Palembang dianggap baik dalam menangani kemacetan dengan membangun sarana transportasi yang canggih. Transportasi kota lancar, LRT dan upah minimum pokok (UMP) relatif lebih murah dibanding Pulau Jawa," ungkap dia.
Dia menyatakan, Sriwijaya CBD juga memiliki sejumlah keunggulan kompetitif lain, sehingga layak menjadi tujuan investasi. Salah satunya, yaitu berdekatan dengan tol Trans Sumatera.
"Keunggulan itu antara lain posisi Sriwijaya CBD Gandus yang menjadi satu-satunya pintu masuk dan keluar Palembang dari tol trans Sumatera yang menghubungkan seluruh kota di Sumatera dari Aceh hingga Lampung. Bahkan, letaknya dari pintu tol Gandus ke pintu masuk Sriwijaya CBD hanya 1 km saja," kata dia.
Selain itu, ia menuturkan, kawasan Sriwijaya CBD juga dekat dengan bandara dan kantor pemerintah kota sehingga memudahkan untuk pengurusan administrasi.
"Sriwijaya CBD juga dekat dengan pelabuhan Boom Baru Palembang sehingga untuk transportasi distribusi barang lebih mudah. Dengan demikian, biaya logistik makin murah," papar Gadiza.
Sementara itu, Direktur PT Fauzi Panca Manunggal Intan Fauzi mengatakan, selaku pengembang kawasan ini pihaknya sudah mempersiapkan fasilitas infrastruktur pendukung agar memudahkan investor yang hendak berinvestasi.
"Sriwijaya CBD didukung fasilitas penunjang yang terintegrasi, yaitu antara lain Water treatment plant, sistem drainase, pengolahan Limbah (IPAL) terpadu, ketersediaan air, listrik, gas, fiber optic, dll untuk mendukung kegiatan produksi," kata dia.
Master Plan Sriwijaya CBD juga dirancang dengan sistem cluster yang lengkap dengan tersedianya area industri, komersial, dan juga residensial sehingga SriwijayaCBD ini akan menjadi pusat bisnis strategis terpadu yang berada di dalam Kota Palembang.
"Kawasan Sriwijaya CBD ini cocok untuk pengembangan komoditas, seperti, karet, sawit, kopi, batu bara dan industri logam, industri pengemasan, perakitan elektronik, perakitan otomotif, servis otomotif karena lokasinya berada di pintu Tol trans Sumatera," ujar Intan.
Advertisement