Bayar Pakai E-Money, Jasa Marga Tawarkan Alih Profesi Penjaga Tol

Jasa Marga menyiapkan program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronifikasi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Okt 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2017, 11:30 WIB
Penerapan Transasksi e-toll di Seluruh Gerbang Tol Dibagi Dua Periode
Petugas menunjukan kartu transaksi tol non tunai di gerbang tol Pejompongan, Jakarta, Jumat (15/9). Dalam menggunakan GTO ini, pengguna jalan tol diwajibkan memiliki kartu pembayaran non tunai sebagai kartu prabayar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak dicanangkannya kebijakan pembayaran tol menggunakan uang elektronik (e-money), PT Jasa Marga (Persero) telah menyiapkan antisipasi, khususnya terkait strategi untuk kelanjutan pekerjaan karyawan yang bertugas di gerbang tol.

Sebagai solusi Jasa Marga menyiapkan program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronifikasi ini. Program A-Life merupakan program pengalihan pekerjaan atau perubahan jalur karier ke bidang yang berbeda dengan bidang sebelumnya.

"Program ini bertujuan memberi kesempatan kepada Karyawan untuk mengembangkan dan menambah pengalaman baru sesuai dengan kemampuan dan minat Karyawan," kata Direktur SDM & Umum Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto, Sabtu (14/10/2017).

Ada dua pilihan alih profesi yang ditawarkan oleh Jasa Marga kepada karyawan, yaitu alih profesi ke unit kerja atau anak perusahaan, yang ada di dalam lingkup Jasa Marga Group, atau alih profesi menjadi wirausaha.

"Untuk alih profesi ke Jasa Marga Group, perusahaan menyiapkan alternatif, itu adalah tetap di cabang di lingkungan Jasa Marga atau pindah tugas ke anak perusahaan," tambahnya.

Sejalan dengan ekspansi bisnisnya saat ini, Jasa Marga aktif mengembangkan jalan tol baru di bawah anak perusahaan dan bidang usaha lain yang mendukung bisnis inti Jasa Marga.

Dalam tiga tahun ke depan Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 km jalan tol baru. Jasa Marga juga aktif mengembangkan anak perusahaan, seperti Jasa Marga Toll Operations, Jasa Marga Maintenance Service, Jasa Marga Properti, Jasa Marga Rest Area, dan lainnya.

Hingga saat ini telah tersedia 900 posisi baru di Jasa Marga Group yang dapat diisi oleh karyawan yang melakukan alih profesi. Pendaftar untuk posisi baru tersebut saat ini per Jumat kemarin sudah mencapai 586 orang.

"Bagi karyawan yang akan alih profesi ke posisi baru di unit kerja lain tersebut, akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi, dan dilanjutkan dengan program magang, sebelum ditempatkan di unit kerja baru," terangnya.

Sedangkan untuk alih profesi menjadi wirausaha, Jasa Marga akan memberikan pelatihan wirausaha yang nantinya diarahkan dapat menjadi wirausaha mandiri, atau wirausaha dengan dukungan Jasa Marga Group, misalnya dengan memfasilitasi outlet usaha di rest area-rest area yang dimiliki Jasa Marga Group.

Rangkaian program A-Life dan pelatihan bagi para karyawan merupakan upaya Jasa Marga dalam bertransformasi sejalan dengan perubahan teknologi. Maka dari itu, diperlukan kompetensi baru dalam mengawal revolusi teknologi yang tengah terjadi di era sekarang.

Program pelatihan dan peningkatan kompetensi ini dilakukan melalui Jasa Marga Learning Institute (JMLI), sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bagi karyawan Jasa Marga. Dengan program A-Life, kompetensi para karyawan akan meningkat dan dapat menyesuaikan dengan sistem bisnis yang bertransformasi menjadi digital base.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya