Ini Saham yang Bakal Kena Pengaruh Sentimen Anies-Sandi

Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 17 Okt 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 08:30 WIB
Sah Dilantik, Anies-Sandi Resmi Pimpin DKI Jakarta
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berjabat tangan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. Ada beberapa janji yang digaungkan keduanya saat masa kampanye dulu.

Salah satunya adalah Sandiaga pernah berjanji akan melepas kepemilikan saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di perusahaan bir, PT Delta Djakarta Tbk. Pemprov DKI menguasai 23,34 persen saham DLTA. Delta Djakarta merupakan produsen dan distributor beberapa merek dagang bir, seperti Anker, San Miguel, Kuda Putih, Carlsberg.

"Saya pikir saham Angker Bir tidak terlalu likuid diperdagangkan. Jadi kelihatannya pasar tidak merespons," kata analis dari Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Dia mengatakan, saham Delta Djakarta cenderung tidak bergerak. Menurutnya, jika ingin menjual saham tersebut, perusahaan harus mengikuti mekanisme yang ada. Menurutnya, ini tidak akan berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Tapi kemungkinan tidak mempengaruhi IHSG, karena saham Delta tidak terlalu besar, dan tidak terlalu likuid. Lagipula tidak semua janji kampanye direalisasikan, karena kalau dijual tentu ada konsekuensi ke penerimaan daerah, dan kalaupun dijual duitnya mau diinvestasikan ke mana? Ini harus diperhitungkan," jelas Hans.

Dia mengatakan, investor atau pasar saat ini lebih memperhatikan dan menunggu realisasi kebijakan reklamasi Teluk Jakarta. Pasalnya pasangan Anies-Sandi dikenal menentang pulau buatan di Teluk Jakarta itu.

"Ada beberapa saham, seperti Ancol, dan lainnya yang punya eksposure cukup besar terhadap reklamasi, jadi akan memengaruhi. Mereka (pasar) akan menunggu konkret kebijakan Anies-Sandi karena akan berpengaruh ke harga saham mereka," jelasnya.

Selain itu, Hans menjelaskan, program DP rumah nol persen pun ditunggu pelaku pasar. Apabila direalisasikan, kata dia, akan berdampak terhadap sektor properti. "Program DP nol persen akan meningkatkan permintaan properti, jadi perusahaan-perusahaan di sektor ini sahamnya akan terpengaruh," ujarnya.

Saat ini, katanya, pelaku pasar masih menunggu realisasi janji-janji kampanye pasangan Anies-Sandi, khususnya di reklamasi dan DP rumah nol persen. "Sekarang sih saham-saham tersebut belum banyak bergerak, cenderung masih flat. Sekarang kan sudah pelantikan, pasar menunggu kebijakan konkretnya," tandas Hans.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya