Langkah Bank Sentral Eropa Bikin Harga Emas Sentuh Level Terendah

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun US$ 9,40 per ounce atau 0,7 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Okt 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2017, 06:45 WIB
20161024-Menengok Proses Pembuatan Emas Batangan di Rusia-Rusia
Pekerja menggunakan mesin untuk memberikan nomor seri pada emas batangan di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, 24 Oktober 2016. Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia (Reuters/Ilya Naymushin)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas jatuh ke level terendah dalam tiga pekan pada perdagangan Kamis karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang euro. Penguatan dolar AS ini usai Bank Sentral Eropa akan memperpanjang aksi pembelian obligasi tetapi jumlah obligasi yang akan dibeli akan berkurang.

Mengutip Reuters, Jumat (27/10/2017). harga emas di pasar spot turun 0,7 persen ke level US$ 1.267.61 per ounce pada pukul 2:10 siang waktu London, setelah sebelumnya sempat menyentuh US$ 1.266,27 per ounce. yang merupakan level terendah sejak 6 Oktober.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun US$ 9,40 per ounce atau 0,7 persen ke level US$ 1.269,60 per ounce.

Bank Sentral Eropa berencana untuk memperpanjang aksi pembelian obligasi tetapi jumlah obligasi yang dibeli akan berkurang. Dengan aksi tersebut, pasar melihat bahwa akan ada kemungkinan kenaikan suku bunga acuan pada tahun depan.

Pasar saham Eropa langsung menguat sehingga membuat pelaku pasar melepas emas yang dimiliki.

"Harga saham di AS telah melompat tinggi dan saya kira Eropa pun akan segera menyusulnya," jelas analis Forex.com Fawad Razaqzada. "Sementara harga emas akan tertekan dan berada di bawah US$ 1.300 per ounce," lanjut dia.

Sebelumnya harga emas juga tertekan karena ketidakpastian calon pemimpin bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve.

Presiden AS Donald Trump menyatakan pihaknya akan membuat keputusan secepatnya untuk pimpinan the Federal Reserve. Kandidat pimpinan the Federal Reserve yang agresif dapat mendorong suku bunga lebih tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya