Tingkatkan Ketahanan Energi, RI Gandeng Lembaga Internasional

Masuk jadi anggota IEA telah memberikan berbagai keuntungan dan kesempatan bagi Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 10 Nov 2017, 10:16 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2017, 10:16 WIB
20160302-Panel Surya ESDM-Jakarta- Gempur M Surya
Seorang petugas memeriksa panel surya di kantor Kementrian ESDM, Jakarta, Rabu (2/3/2016). Dalam APBN 2016, Kementerian ESDM mengalokasikan dana sebesar Rp 1,4 triliun untuk pengembangan aneka energi terbarukan. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bekerja sama dengan International Energy Agency (IEA) untuk meningkatkan ketahanan energi di Indonesia.‎

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana‎ mengatakan, kerja sama meliputi energy data and statistic, emergency policy and energy security, oil and gas market, power sector and renewable energy, energy efficiency, climate change and clean energy technology.

Kerja sama ini bertujuan sebagai penguatan ketahanan energi untuk pertumbuhan global yang berkelanjutan.

“KESDM menyambut baik kerja sama ini dengan IEA, dalam Joint Work Programme selain sharing data dan informasi, juga ditujukan untuk peningkatan capacity building pegawai di Kementerian ESDM di bidang pengolahan dan analisis data energi dalam perumusan rekomendasi untuk pengambilan kebijakan, semuanya tetap berujung untuk penguatan ketahanan energi," kata Rida, di Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Kerjasama tersebut ditandatangani Rida dengan Executive Director IEA, Fatih Birol, dalam kunjungan kerja Kementerian ESDM untuk memenuhi undangan IEA atas acara IEA Ministerial Meeting yang merupakan pertemuan dua tahunan.

Pertemuan ini berlangsung 2 hari pada 7 – 8 November 2017 di Paris, Perancis. Untuk tahun 2017 mengangkat tema mengenai penguatan ketahanan energi untuk pertumbuhan global yang berkelanjutan.

 

 

Isu yang Dibahas

Dalam pertemuan ini, beberapa isu yang menjadi perhatian adalah bagaimana menciptakan kondisi yang baik untuk melakukan investasi di bidang energi, memperkuat ketahanan energi, transisi menuju energi bersih dan digitalisasi energi Hal ini merupakan tantangan yang perlu menjadi perhatian bagi seluruh stakeholders di sektor ESDM.

“Pemerintah Indonesia terus berupaya serta konsisten untuk memberikan iklim investasi energi yang baik yang dapat mengadopsi teknologi energi bersih yang inovatif di semua sektor ESDM” dia menandaskan.

Menurut Rida, menjadi anggota IEA telah memberikan berbagai keuntungan dan kesempatan bagi Indonesia untuk bekerjasama, berkolaborasi dengan berbagai negara dan organisasi internasional lainnya. IEA telah memberikan dukungan dalam pengembangan data dan statistik terkait energi, terutama dalam hal manajemen dan transparansi.

Adapun hasil kerja sama yang telah dilaksanakan bersama IEA antara lain integrasi kebijakan, peraturan dan pasar ketenagalistrikan nasional, reformasi subsidi tenaga listrik, studi pengurangan emisi di pembangkit tenaga listrik.

Kemudian penyusunan Emergency Response Assessment Indonesia, Energy Effficiency Policies Review, penyusunan Handbook of Energy and Economy Statistics of Indonesia, serta ikut serta dalam Energy Efficiency Training/Workshop.

"Ke depannya, IEA akan memainkan peranan penting seiring dengan perkembangan dunia dalam menjawab tantangan-tantangan global yang akan muncul. Ketahanan energi akan tetap menjadi fokus utama dari isu-isu tersebut," tutup Rida.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya