Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi) memperkirakan target penjualan mutiara laut dalam acara Indonesia Pearl Festival (IPF) sekitar Rp 20 miliar‎ selama 7-12 November 2017 di Lippo Mall Kemang, Jakarta. Target tersebut naik tipis dibanding realisasi penyelenggaraan IPF ke-6 tahun lalu sebesar Rp 17 miliar dalam enam hari.
Ketua Panitia IPF ke-7, Yana Rifki ‎mengungkapkan, penyelenggaraan pameran mutiara ke-7 ini berlangsung selama enam hari. Diikuti oleh 36 booth atau stan mutiara, 9 stan penunjang, dan 5 stan Industri Kecil Menengah (IKM).
"Sejak 7-11 November atau kemarin, nilai transaksi penjualan mutiara di pameran ini sebesar Rp 2,19 miliar dan transaksi lelang mutiara sebesar Rp 711,33 juta. Ini nilai transaksi belum termasuk hari ini ya," kata Yana saat Penutupan IPF 2017 di Jakarta, Minggu (12/11/2017).
Advertisement
Sementara itu, Ketua Umum Asbumi, Anthony Tanios memperkirakan total nilai transaksi penjualan mutiara selama enam hari sampai jam 10 malam ini mencapai sekitar Rp 20 miliar. Jumlah ini naik tipis dari capaian IPF sebelumnya senilai Rp 17 miliar.
"Perkiraan kami bisa Rp 20 miliar sampai penutupan hari ini, belum termasuk nilai lelang ya. Kan Rp 2,19 miliar itu transaksi kemarin. Banyak orang yang book dulu mutiara, dan baru hari ini terjadi transaksi, jadi bisa ‎Rp 20 miliar lebih dikit lah," tuturnya.
Menurut Anthony, kenaikan penjualan yang tipis ini karena kalangan menengah ke ‎atas lebih menahan belanja, sehingga terpengaruh ke perlambatan penjualan.
"Pasti ada pengaruh dari penahanan belanja dari masyarakat, ‎termasuk kelesuan pasar dunia. Ini kan semua ada masanya, masyarakat lagi susah, dan stagnansi ini sudah terjadi dari tahun lalu dan sampai sekarang masih ada efeknya. Sekarang agak tertolong karena konsumsi beralih dari mutiara air tawar ke mutiara laut Selatan," terangnya.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (KKP), Nilanto Perbowo mengatakan, ukuran diameter mutiara terbesar yang ada di pameran ini 18,6 milimeter (mm) untuk warna emas, dan warna putih berukuran 15,4 mm.
"Harganya satu butir Rp 100 juta. Mutiara tadi itu diusahakan dibesarkan di Indonesia. Karena mutiara ‎dari luar negeri sejatinya berasal dari Indonesia, seperti di Raja Ampat, Maluku, NTT, NTB. Untuk memberikan nilai tambah, kita harus lebih inovatif mendesain mutiara ini," jelasnya.