Pengantin Baru? Intip 3 Tips Keuangan Ini Agar Tak Terbelit Utang

Ini tips bagi Anda yang baru saja berumah tangga agar tidak terlibat utang yang menggunung.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 18 Nov 2017, 02:39 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2017, 02:39 WIB
ilustrasi pesta pernikahan
Bingung tentukan tanggal pernikahan tahun 2017? Cek hari terbaik dengan zodiak Anda

Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan Kahiyang dan Bobby yang baru resmi diselenggarakan tanggal 8 November 2017 rupanya mencuri banyak perhatian warganet. Pernikahan yang digelar sederhana namun tersirat banyak makna itu kian menjadi sorotan publik.

Tapi apakah di antara Anda ada juga yang baru saja menikah seperti Kahiyang dan Bobby ini? Dilansir dari situs resmi IMF dalam laporan Stabilitas Keuangan Global, Oktober 2017, bahwa utang rumah tangga di negara negara maju dan negara berkembang terus mengalami peningkatan setelah krisis keuangan global.

Rasio utang yang terjadi di rumah tangga terhadap produk domestik bruto (PDB) pada negara berkembang meningkat dari 15 persen pada 2008 menjadi 21 persen pada 2016. Sedangkan pada negara maju rasionya juga meningkat dari 52 persen menjadi 63 persen dalam periode yang sama.

Hal ini menjadikan IMF sangat khawatir apabila dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun kedepan utang rumah tangga yang terus meningkat akan menjadi pemicu terjadinya krisis perbankan.

Berikut adalah beberapa tips bagi Anda yang baru saja berumah tangga agar tidak terlibat utang yang menggunung seperti dikutip dari Laruno.com:

1. Selalu perhatikan rasio aset terhadap utang dan cicilan dengan sumber penghasilan

Dalam strategi mengelola keuangan keluarga, sebaiknya Anda harus selalu mengukur dan menjaga rasio utang terhadap total aset kurang dari 50 persennya.

Misalkan total aset yang anda miliki sebesar Rp 500 juta, dan total utang anda sebesar Rp 300 juta ini berarti rasio utang Anda sebesar 60 persen dan ini termasuk dalam situasi keuangan yang tidak sehat.

Kemudian rasio cicilan utang sebaiknya maksimal adalah 35 persen dari jumlah pendapatan supaya dapat menyisihkan untuk investasi dan memenuhi kebutuhan rutin lainnya.

Simak video pilihan di bawah ini:

Selanjutnya

2. Pilih utang yang produktif

Tidak ada larang untuk melakukan utang karena yang paling penting ialah anda mampu mengelola utang dengan cara yang tepat. Usahakan supaya utang yang Anda ambil, dapat memberikan penghasilan dan manfaat.

Itulah salah satu cara strategi membuat utang anda menjadi lebih produktif, tidak sekadar konsumtif. Dengan utang yang produktif misal sebagai modal usaha dan bisnis maka secara perlahan akan menambah aset selama bisnis yang anda kelola memiliki profit dan sangat potensial.

3. Biasakan Menabung

Daripada Anda sibuk meminjam uang dan memperbanyak tingkat hutang Anda. Ada baiknya jika Anda mulai biasakan menabung. Jika suami dan Anda sendiri bekerja, maka sisihkanlah entah dari gaji suami atau Anda sendiri untuk ditabung.

Atau jika memang hanya suami Anda yang bekerja, Anda harus sebisa mungkin mengatur uang tersebut untuk biaya hidup sehari-hari dan sisanya untuk Anda tabung atau investasikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya