Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji masih aman meski di beberapa wilayah mengalami gangguan cuaca, akibat Badai Dahlia.
External Communication Manager PT Pertamina (Persero)‎ Arya Dwi Paramita‎ mengatakan, sampai saat ini Pertamina belum mengalami kendala dalam memasok BBM dan Elpiji di seluruh wilayah Indonesia.
Namun ia mengakui bahwa kondisi cuaca di beberapa wilayah tidak bersahabat untuk melakukan distribusi BBM dan juga Elpiji.
Advertisement
Baca Juga
"Sementara ini belum ada kendala. Untuk pasokan BBM dan Elpiji aman," kata Arya, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (2/12/2017).
Pertamina telah menyiapkan langkah antisipasi dalam memasok BBM dan Elpiji ke masyarakat jika terjadi bencana‎ akibat Badai Dahlia. Hal ini merupakan upaya agar kebutuhan BBM dan Elpiji masyarakat tetap terpenuhi.
"Kami sudah standby untuk mengantisipasi bencana, termasuk pelayanan untuk masyarakat dari Pertamina,‎" tuturnya.
Arya melanjutkan, Pertamina juga sudah melakukan penanganan di beberapa wilayah yang belakangan ini terendam banjir dan erupsi Gunung Agung.
"Beberapa wilayah yang mengalami banjir juga sudah ditanggulangi. Saat ini masih aman semua bisa ditanggulangi," tutup Arya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Cempaka mereda, Dahlia Mengancam
Sebelumnya, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), siklon tropis atau badai Cempaka di selatan Pulau Jawa telah melemah menjadi Depresi Tropis (eks Cempaka).
"Bergerak ke arah barat daya menjauhi perairan Indonesia," ucap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman Bmkg.go.id.
Dampak dari eks siklon tropis atau badai Cempaka memberikan pengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia. "Seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di selatan Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok," Dwikorita menjelaskan.
Sementara itu, bibit siklon tropis di barat daya Bengkulu meningkat menjadi siklon tropis pada pukul 19.00 WIB dengan nama siklon tropis Dahlia. Badai Dahlia berada pada posisi 8.2 LS dan 100.8 BT (sekitar 470 km sebelah selatan Bengkulu) dengan pergerakan ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.
Lahirnya siklon tropis Dahlia akan berdampak pada peningkatan hujan lebat, tinggi gelombang, angin kencang, maupun potensi kilat/petir di beberapa wilayah di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan seperti:
- Hujan sedang hingga lebat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, dan Jawa Barat bagian selatan.
- Angin kencang > 20 knots (36 km/jam) di pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
- Gelombang laut dengan ketinggian 2.5-4.0 meter di Perairan Kepulauan Nias, Perairan Kep. Mentawai, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kep. Mentawai.
- Gelombang laut dengan tinggi 4.0-6.0 meter di Perairan Enggano, Perairan Barat Lampung, Samudera Hindia Barat Enggano hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, dan Samudera Hindia selatan Banten.
Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau warga agar:
- Waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat, terutama di daerah rawan banjir dan longsor terutama di daerah dataran rendah, daerah cekungan, bantaran kali atau sungai, perbukitan, lereng-lereng, dan pegunungan.
- Waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun papan reklame/baliho tumbang/roboh serta yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil
- Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
- Waspada peningkatan ketinggian gelombang laut yang > 2.5 meter.
Â
Advertisement