Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Pelindo I dan PT Pelindo II akan membentuk perusahaan patungan untuk mengelola Pelabuhan Batu Ampar, Batam. Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Pembentukan perusahaan patungan ini melalui PT Prima Indonesia Logistik selaku anak usaha PT Pelindo I dan PT IPC Terminal Petikemas selaku anak usaha PT Pelindo II.
Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya mengatakan, pembentukan perusahaan patungan ini sebagai upaya untuk mengembangkan pelabuhan di Batam. Dia menargetkan, perusahaan tersebut beroperasi pada kuartal I 2018.
Advertisement
"Kita bikin satu perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki Pelindo II dan I. Lalu manajemennya kita tunjuk. Mereka akan mengoperasikan pelabuhan yang akan dikerja samakan," kata dia di BEI Jakarta, Jumat (22/12/2017).
Baca Juga
Menurut Elvyn, Batam memiliki letak strategis karena berdekatan dengan Singapura. Sehingga, pelabuhan tersebut memiliki daya tarik untuk dikembangkan.
"Karena Batam strategis dekat Singapura, dan kita sudah koordinasi Otorita Batam. Dan kita akan jadikan contoh pelabuhan yang dikelola profesional oleh Pelindo. Tidak untuk menyaingi Singapura, tapi sebagian Indonesia bisa lewat Batam nanti," jelasnya.
Dia menargetkan, pelabuhan tersebut akan menampung peti kemas hingga 500 ribu sampai 1 juta Teus. Saat ini, kapasitas 250 ribu Teus.
Untuk mendongkrak kapasitas tampung tersebut, maka harus ada modernisasi dari sisi sistem mau peralatan. "Kita harapkan setahun dua tahun bisa double dari 300 ribu, jadi 600 ribu Teus," sambungnya.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana menuturkan, porsi kepemilikan saham belum ditentukan. Meski begitu, dia menyebut untuk investasi tahap awal yang akan digelontorkan Rp 300 miliar.
"Nilai investasi bertahap, tahap pertama Rp 300 miliar tahun 2018. Total 2 tahun US$ 175 juta. Kedepan yang diinvestasikan sekitar US$ 600 juta," ujar Bambang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Anak Usaha Pelindo II Catatkan Saham di BEI
Sebelumnya, saham anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) kembali tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak usaha BUMN tersebut yakni PT Jasa Armada Indonesia yang merupakan anak usaha PT Pelindo II.
PT Jasa Armada Indonesia akan tercatat sebagai emiten ke-36 tahun ini. Dikutip dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Jumat 22 Desember 2017, perseroan melepas 1,21 miliar saham ke publik. Harga saham yang ditawarkan ialah Rp 380 per saham dengan nominal Rp 100.
Pada aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain itu, perseroan juga memberikan alokasi saham untuk karyawan. Perseroan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 57,89 juta atau sebanyak 4,76 persen dari saham yang ditawarkan pada saat penawaran umum saham perdana untuk employee stock allocation (ESA). Harga pelaksanaan ESA sama dengan harga penawaran.
Untuk diketahui, perseroan melakukan penawaran umum pada 18-19 Desember 2017. Tanggal penjatahan dilakukan pada 20 Desember 2017. Lalu tanggal pengembalian uang pemesanan dan distribusi secara elektronik pada 21 Desember 2017.
Advertisement