Liputan6.com, Cirebon - Menjelang tutup tahun, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengingatkan agar para pedagang jangan terlalu tinggi menaikkan harga bahan pokok lantaran adanya momen pergantian tahun.
Enggar juga meminta pedagang yang sebelumnya merugi akibat harga telur ayam yang turun drastis untuk bersabar. Dia optimis kondisi ekonomi dan perdagangan tahun depan akan lebih baik.
Baca Juga
"Kita juga sudah mengundang layer dan peternak ayam dua minggu lalu dan memang mereka (pedagang telur) turunnya (harga) terlalu jauh," kata Enggar saat meninjau Pasar Jagasatru Cirebon, Minggu (31/12/2017) sore.
Advertisement
Enggar mengaku kagum dengan kinerja Pemkot Cirebon yang berhasil menekan laju inflasi. Pantauan di pasar induk, Enggar meninjau langsung kondisi harga bahan pokok di pasar tradisional di Kota Cirebon.
Enggar terlihat senang menyapa warga dan pedagang yang ada di pasar induk ini. Beberapa kios pasar disambangi, tidak lupa Enggar juga bertanya tentang harga yang dijual pedagang.
Tidak sedikit pedagang maupun pengunjung menyalami dan foto bersama Enggar.
Ditengah peninjauannya, melewati kios pedagang cabai, Enggar sempat dua kali bersin namun disambut tawa riang bersama pedagang.
"Saya bersyukur sekali ditengah peningkatan wisatawan ke Cirebon tapi bisa menjaga harga pasar dengan stabil bahkan cenderung turun," ujar dia.
Enggar juga mengaku sangat optimis perekonomian tahun depan akan lebih baik. Apalagi tahun depan merupakan tahun politik, sehingga akan menguntungkan kondisin perdagangan berlipat di Indonesia.
Menurut dia, tahun politik akan lebih menguntungkan pedagang karena uang yang beredar lebih tinggi. Meski demikian, Enggar belum memprediksi berapa peningkatan ekonomi di tahun politik.
"Yang jelas mulai dari kaos, spanduk uang saksi sampai pesan kue cathering pasti laris," ujar dia.
Dilihat dari kinerja ekonomi, kata dia, Indonesia mendapat apresiasi dari semua negara. Sehingga, tahun depan, dipastikan akan menjadi salah satu negara tujuan investasi.
"Neraca perdagangan Indonesia berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni mencapai US$ 13" sebut dia.
Â
Dikeluhkan Pedagang
Tidak hanya di Pasar Induk Jagasatru Kota Cirebon, Mendag Enggar juga meninjau perkembangan progam pemerintah pusat di Pasar Drajat Kota Cirebon. Dalam penijauannya, Enggar optimis pasar tersebut menjadi proyek percontohan pasar se Indonesia.
"Mudah-mudahan selesai tepat waktu dan saya berharap diresmikan oleh Presiden," ujar dia.
Bantuan pembangunan pasar senilai Rp 6Â miliar tersebut memiliki fasilitas lengkap. Mulai dari fasilitas drainase sampai ATM center.
Namun, ditengah peninjauan proyek, beberapa pedagang Pasar Drajat Kota Cirebon kerap mengeluh. Mereka meminta agar pemerintag memfasilitasi jembatan yang menyambungkan pasar dan perkampunga Dukuh Semar Kota Cirebon.
"Minta dibangun sudah lebih dari dua tahun kita dijanjikan terus tapi tidak ada hasil," ujar salah seorang pedagang Pasar Drajat Kota Cirebon, Oyum.
Oyum juga kerap mengeluh lantara pengunjung pasar tidak ada perubahan. Jika pemerintah membangun jembatan, maka akases warga Kampung Dukuh Semar akan dekat.
Para pedagang pasar berharap agar pemerintah tidak lagi mengumbar janji. Terutama dalam memasuki tahun politik.Â
Advertisement