Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengaku akan mengurangi jumlah perjalanan KRL Commuter Line rute Duri-Tangerang ketika kereta (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) meningkatkan perjalanan dari 42 menjadi 82 perjalanan ke depan. Dengan kondisi tersebut, jarak antara kereta satu dan yang lain (headway) di lintas tersebut akan semakin lama.
Direktur Utama KCI, Muhammad Nurul Fadhilah mengungkapkan, selama kereta bandara masih melayani 42 perjalanan, maka tidak ada perubahan jadwal KRL lintas Duri-Tangerang. Akan tetapi, kondisinya akan berbeda bila KA bandara sudah menambah perjalanan menjadi 82 perjalanan.
"Kalau KA bandara sudah sampai 82 perjalanan, maka akan ada perubahan jadwal perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang dari 90 perjalanan menjadi 73 perjalanan," kata dia saat Konferensi Pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (4/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Adapun perubahannya, untuk jadwal keberangkatan kereta pertama dari Stasiun Tangerang menuju Duri adalah pukul 04.55 WIB, sedangkan arah sebaliknya puku 05.45 WIB. Sementara, jadwal kereta terakhir dari Stasiun Tangerang ke Duri pukul 22.30 WIB dan arah sebaliknya 23.45 WIB.
"Untuk masyarakat yang jam keberangkatannya tidak bisa menyesuaikan dengan jam keberangkatan KRL, mohon maaf harus berpikir pindah moda transportasi karena kami tidak bisa menampung semua jam keberangkatan karena ada keterbatasan berbagi jalur dengan KA bandara," jelas Fadhilah.
Akibat harus saling berbagi slot dengan KA bandara, diakui Fadhilah, akan membuat headway KRL lintas Duri-Tangerang menjadi lebih lama. Dengan pengurangan jumlah perjalanan KRL jurusan tersebut, maka headway akan menjadi 30 menit.
"Tidak bisa dihindari headway akan jadi lebih lama dari tadinya 15 menit menjadi 30 menit. Itu dengan catatan 82 perjalanan KA bandara ya. Kalau masih 42 perjalanan, perjalanan KRL tetap, tidak ada perubahan," dia menegaskan.
KCI Akan Menambah Kapasitas
Kendati demikian, dirinya mengatakan, perusahaan akan menambah kapasitas angkut melalui penambahan rangkaian kereta. Saat ini, sambung Fadhilah, KCI mengoperasikan 4 rangkaian kereta dengan stand formasi (SF) 8 kereta. Nantinya akan menjadi SF 12 kereta.
"Jadi satu rangkaian bertambah 4 kereta. Kalau satu kali perjalanan mengangkut 200 orang per kereta, maka akan bertambah 800 penumpang. Kalau 1 kereta melayani 10 kali perjalanan, maka 4 kereta menjadi 40 perjalanan. Jadi kapasitas angkut bertambah cukup banyak," terangnya.
Menurut Fadhilah, langkah tersebut merupakan antisipasi KCI untuk mengangkut penumpang KRL rute Duri-Tangerang meski ada pengurangan perjalanan lantaran kehadiran KA bandara yang mengoperasikan 82 perjalanan ke depan.
"Kami bangun infrastruktur perpanjangan peron di beberapa stasiun dan penyesuaian posisi grid di luar stasiun. Ini yang kami kejar sampai akhir bulan ini, sehingga mudah-mudahan pertengahan bulan depan peron sudah bisa beroperasi untuk rangkaian SF 12 kereta," tutur Fadhilah.
Direktur Operasi dan Pemasaran KCI, Subakir menambahkan, walaupun perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang berkurang nantinya dari 90 perjalanan menjadi 73 perjalanan per hari, diprediksi kapasitas angkut tetap besar.
"Dengan SF 12 kereta, maka akan menjadi 876 unit dari sebelumnya 720 unit untuk 90 perjalanan. Dikalikan 200 orang, maka 73 perjalanan per hari dengan 876 unit, maka kapasitas angkut KRL menjadi 175 ribu per hari," tukasnya.
Advertisement