Liputan6.com,London Harga emas melemah tertekan penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) serta ketegangan antara Inggris dan Rusia yang turut membatasi harga logam mulia ini. Penurunan harga emas terjadi sehari setelah mencapai level tertingginya dalam satu minggu.
Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot turun 0,5 persen ke posisi USD 1.317,52 per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman April turun USD 7,80, atau 0,6 persen menjadi USD 1.317,80 per ounce.
Baca Juga
"Emas kali ini antara lain dipengaruhi mereka yang mulai membicarakannya tentang kenaikan suku bunga di mana kenaikan kemungkinan berlangsung sebanyak 4 kali," kata Chris Gaffney, Presiden Pasar Dunia Ever Bank.
Advertisement
Harga emas memang sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena menjadi kurang menarik bagi investor. Kenaikan bunga membuat Dolar menguat dan menjadikan emas yang dihargakan dalam mata uang ini menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Dolar kali ini tercatat menguat terhadap versus keranjang mata uang lainnya, dipicu penantian tentang rencana pertemuan Federal Reserve pada minggu depan.
Tensi Politik
Kondisi politik turut mempengaruhi harga emas. Ini usai Moskow mengatakan akan membalas langkah London mengusir 23 diplomatnya dipicu tudingan serangan gas saraf kepada mantan agen ganda Rusia di Inggris.
"Emas menemukan dukungan dari meningkatnya politik krisis antara Inggris dan Rusia," kata Commerzbank dalam sebuah catatan
Sementara harga perak turun 0,5 persen menjadi USD 16,42 per ounce setelah mencapai level terendah dalam 9 hari di posisi USD 13,35. Harga Platinum turun 0,7 persen ke posisi USD 951,49 per ounce.
Harga Palladium turun 0,4 persen menjadi USD 983,20 per ounce setelah mencapai USD 1.006,30 di sesi sebelumnya, level tertinggi sejak 1 Maret.
Advertisement