Tak Ada Telur Palsu Beredar di Jakarta

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian turun ke pasar untuk melakukan pengecekan ke pasar dan pengujian di laboratorium.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mar 2018, 11:37 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2018, 11:37 WIB
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Sri Hartati menegaskan bahwa tidak ada telur palsu beredar di pasaran, Selasa (20/3/2018). (Wilfridus Setu Embu/Merdeka.com)
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Sri Hartati menegaskan bahwa tidak ada telur palsu beredar di pasaran, Selasa (20/3/2018). (Wilfridus Setu Embu/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan bahwa tidak ada telur palsu yang beredar di pasaran. Kabar adanya telur palsu dipastikan kabar bohong atau hoaks.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Sri Hartati menegaskan bahwa adanya telur palsu beredar di pasar-pasar tradisional adalah tidak benar.

"Kami klarifikasi sebenarnya apa yang terjadi, jadi disampaikan bahwa yang selama ini disampaikan viral untuk DKI Jakarta tidak ada," ungkapnya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Usai merebak kabar peredaran telur palsu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian segera turun ke pasar untuk melakukan pengecekan ke pasar dan pengujian di laboratorium.

"Pertama kali media sampaikan itu pada 14 Maret 2018. Kami dapat laporan dari PD Pasar Jaya Pasar Johar, ada laporan pembeli ada mengatakan itu diduga bukan telur asli ayam," kata dia.

"Kami sama-sama dengan tim dan ambil sampel pengujian dan secara fisik ternyata tidak ada. Itu asli dan diuji laboratorium secara DNA, secara fisik mirip, itu positif, tidak ada istilah itu plastik dan bukan dari ayam," imbuhnya.

Karena itu, dia mengatakan bahwa sangkaan dan isu peredaran telur palsu amat tidak beralasan. "Jadi itu positif DNA dari ayam. Jadi yang disangkakan ada sekelompok itu bukan telur ayam tidak benar," ujar dia.

Karena itu, kata dia, Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar dan tetap mengkonsumsi telur ayam.

"Kami sampaikan ke masyarakat untuk aman tidak ada telur ayam dikatakan telur palsu. Bahwa yang dibeli mereka dan dikonsumsi mereka sebenarnya telur asli dari ayam," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Menteri Pertanian

Miftah, pedagang telur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Miftah, pedagang telur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (16/3/2018).

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan bahwa berita mengenai telur palsu yang tengah beredar di masyarakat adalah berita bohong alias hoaks. Amran pun meminta agar masyarakat tidak menyebarkan lebih luas informasi mengenai adanya telur palsu tersebut. 

"Itu hoaks ya. Itu enggak ada. Jangan dibesar-besarkan. Jangan seperti beras plastik. Jangan seperti merica palsu," ungkap Amran di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Dia berharap agar masyarakat mampu menyaring informasi dan tidak lagi menyebar informasi yang tidak benar. Berita yang belum jelas kebenaranya akan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Jangan seperti traktor, bahwa ada yang dijual. Itu sampai hari ini tidak ada. Mari kita menyejukkan masyarakat. Kita sekarang mempersiapkan, bersama Menteri Perdagangan, Menteri BUMN untuk menstabilkan harga, menghadapi bulan Ramadan," tegas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya