Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I atau AP I (Persero) akan menggelontorkan investasi hingga Rp 2,1 triliun untuk seluruh proyek pengembangan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Hal ini dilakukan sebagai persiapan menjadi tuan rumah IMF-World Bank Annual Meeting pada 8-14 Oktober 2018 di Bali.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengungkapkan, peningkatan kapasitas Bandara Ngurah Rai dilakukan melalui perluasan apron. Sementara, untuk perluasan apron masih dalam kajian dan akan dibahas oleh kementerian terkait lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Ini tadi dibahas masih ada beberapa kesepakatan yang akan diputuskan nanti. Masih ada tindaklanjut yang hari ini akan dilakukan pemeriksaan oleh kementerian ATR," kata Fahmi usai melakukan rapat mengenai Bandara Ngurah Rai di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu, (11/4/2018).
Sejauh ini, kata Fahmi, Angkasa Pura I akan terus mempercepat pengerjaan perluasan dan beberapa penambahan fasilitas lain di Bandara Ngurah Rai sesuai dengan target, baik waktu maupun kuantitas dan kualitas.
"Secara umum gini, kita sedang meningkatkan kapasitas untuk kebutuhan IMF. Untuk tahap I ini kan 47,9 hektare (ha). Nanti tahap II-nya sekitar 60 ha, jadi total ada 109 ha. Tapi yang kita bicarakan tadi 47,9 ha itu yang akan kita selesaikan sebelum IMF," ujarnya.
Sementara itu, sambungnya, pengembangan Bandara Ngurah Rai dapat segera dijalankan karena tengah berupaya mengantongi berbagai izin dari kementerian terkait.
"Kan rekomendasi dari Gubernur sudah, terus ada proses izin lingkungan dari KKP, terus baru izin Amdal. Itu tadi dibicarakan, sudah ditetapkan sesuai time frame paling lambat 26 April sudah bisa selesai bisa jalan. Ya kita baru kerjakan yang tidak kena reklamasi. Persentasinya belum tahu, tapi sudah mulai jalan (pengembangan Bandara Ngurah Rai)," tandas Fahmi.
Reporter : Dwi Aditya Putra
Sumber : Merdeka.com
Pemerintah Kaji Bandara Kediri Masuk Proyek Strategis Nasional
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pemerintah akan mengkaji pembangunan Bandara Kediri untuk masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan bandara tersebut diinisiasi oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Luhut menyatakan, dalam pertemuan dengan Deputi Bidang Koodinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo, dibahas mengenai tambahan proyek yang akan masuk PSN. Salah satunya yaitu Bandara Kediri.
"Tadi mengenai PSN tambahan. Tadi Bandara Kediri," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada 6 April 2018.
Sementara terkait dengan proyek-proyek yang akan dikeluarkan dari Proyek Strategis Nasional, Luhut menyatakan hal tersebut juga masih dalam kajian. Seluruh pihak terkait saat ini terus mendata proyek mana saja yang kemungkinan belum bisa berjalan pada 2019.
"Belum tahu ini. Segera akan disampaikan lagi," tutur dia.
Advertisement