Pertamina EP Jelaskan Kronologi Kebakaran Tangki Minyak Akibat Tersambar Petir

Sekitar pukul 14.00 WITA, Pertamina EP menerima laporan, tangki pengumpul minyak mentah H-4 yang terletak di Stasiun PPP Sangasanga terbakar.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Mei 2018, 21:17 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 21:17 WIB
Tangki kilang minyak Pertamina tersambar petir. (Dok Foto: Merdeka.com)
Tangki kilang minyak Pertamina tersambar petir. (Dok Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP menjelaskan terkait kebakaran tangki kilang pengumpul minyak mentah H-4 yang terletak di Stasiun PPP Sangasanga akibat sambaran petir.

Public Relation Pertamina EP Roberth Machelino Veriza menuturkan, sekitar pukul 14.00 Waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA) pihaknya menerima laporan, mengenai tangki pengumpul minyak mentah H-4 yang terletak di Stasiun PPP Sangasanga terbakar.

Hasil investigasi menemukan jika awal penyebab terbakarnya tangki pengumpul minyak mentah H-4 tersebut berasal dari sambaran petir.

Sebelum kejadian terbakarnya tangki pengumpul minyak mentah tersebut, keadaan cuaca sedang dalam kondisi hujan deras disertai kilatan sambaran petir berkali-kali dengan suara cukup besar.

Robert menyebutkan, kronologis awal mengacu dari keterangan saksi, di tempat kejadian sedang terdapat kegiatan pemompaan (loading) minyak mentah dari tangki pengumpul minyak mentah H-4 menuju kapal Barge.

Pada saat cuaca berubah mendung, kegiatan pemompaan tersebut dihentikan sesuai Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga.

"Tidak lama dari penghentian kegiatan pemompaan tersebut tanki pengumpul minyak mentah H-4 itu tersambar kilatan petir," kata Robert, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Robert melanjutkan, laporan perisitiwa tersebut kemudian ditindaklanjuti Tim Operasi Penanggulangan Keadaan Darurat (OPKD) PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga, dengan segera mengirimkan 2 Unit Truck pemadam api milik PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga.

"Dua unit Fire truck menuju ke lokasi tempat kejadian terbakarnya tangki pengumpul minyak mentah," ujar Robert.

Tim OPKD di bantu aparat (TNI&POLRI) segera mengisolasi membuat area terbatas, untuk tidak dimasuki pihak yang tidak berkepentingan. Kurang lebih 20 menit api sudah dapat dipadamkan menggunakan Foam (busa), kemudian dilanjutkan dengan pendinginan dengan penyemprotan air ke badan tanki oleh tim OPKD PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga

‎Robert mengungkapkan, tangki pengumpul minyak mentah PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga sudah di lengkapi dengan 2 Lightning Arrester (penyalur petir), dan telah di dilakukan inspeksi terakhir pada November 2017 dengan hasil dalam kondisi baik.

"Semua peralatan pendukung penanggulangan keadaan darurat di sekitar tangki pengumpul minyak mentah H-4 juga berjalan dengan baik, sehingga penanganan pemadaman bisa dilakukan dengan cepat," ujarnya.

Menurut Robert, tidak ada korban jiwa dalam kejadian terbakarnya tangki pengumpul minyak mentah milik PT Pertamina EP Asset 5 Field Sangasanga ini. "Kerugian materi masih dalam investigasi awal oleh tim yang akan mengevaluasi dari kejadian kebakaran tersebut," tandasnya.

Tonton Video Ini:

Kebakaran Tangki Kilang Minyak Pertamina Berhasil Dipadamkan

‎PT Pertamina EP menyatakan kebakaran di fasilitas tangki kilang minyak Sangasanga Field di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) telah berhasil diatasi. Minyak tersebut jenis minyak mentah.

Public Relation Pertamina EP Roberth Machelino Veriza mengatakan, kebakaran pada fasilitas pengumpul minyak hasil produksi lapangan minyak dan gas bumi (migas) Sangasanga, disinyalir akibat faktor alam karena tersambar petir.

‎"Kalau informasi yang diterima seperti itu (tersambar petir)," kata Robert, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (7/5/2018).

Kebakaran yang terjadi setelah 30 menit tersambar petir tersebut, menurut Robert, saat ini sudah berhasil ditangani, sehingga dipastikan sudah tidak ada lagi kobaran api di fasilitas kilang minyak tersebut. 

"Sudah berhasil kami padamkan," tegasnya.

Rober mengungkapkan, fasilitas pengumpul tersebut menampung hasil produksi minyak yang dilakukan di lapangan migas Sangasanga, Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Sehingga dia memastikan minyak yang ada di tangki tersebut berjenis minyak mentah.

‎"Itu stasiun pengumpul jadi menampung minyak hasi pengeboran, jadi minyak mentah," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya