Pertamina Bikin Jokowi Geleng-Geleng Kepala, Ada Apa?

Dengan adanya penyederhanaan perizinan dan peraturan dapat memudahkan para investor menanamkan modal sehingga dapat menggairahkan investasi pada sektor hulu migas nasional.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Mei 2018, 11:16 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 11:16 WIB
Jokowi Rapat Bareng Menteri Kabinet Kerja
Presiden Jokowi (kanan) saat memimpin Rapat Terbatas Evaluasi Proyek Strategis Nasional, Jakarta, Senin (16/4). Jokowi mengimbau para menterinya untuk meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian daerah dan menekan ketimpangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyetil PT Pertamina (Persero) tekait dengan kegiatan pencarian minyak dan gas (migas)‎ yang tidak mengalami perkembangan signifikan. Sentilan tersebut dilakukan saat meresmikan membuka The 42nd Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition di Jakarta Convention Center, Plenary Hall, Jakarta, pada Rabu ini.

Jokowi bercerita, perkembangan industri migas di Indonesia sangat besar. Pengaruh industri migas di ekonomi juga sangat besar. Ia mengatakan industri migas telah menginvestasi ratusan triliun rupiah di Tanah Air.

Karena jumlah investasi yang cukup besar, kata Presiden Jokowi, para politikus dibuat gemetar oleh para pengusaha. Namun, dia mengaku merasa biasa-biasa saja.

"Inilah industri dengan nama besar dengan tokohnya yang membikin gemetar para politikus, tapi untuk saya ya biasa saja," kata dia, Rabu (2/5/2018).

Presiden Jokowi menambahkan, belakangan ini dirinya dibuat geleng-geleng kepala oleh Pertamina. Dari informasi yang didapatnya, Pertamina melakukan kegiatan pencarian migas sejak 1970-an, tetapi sampai saat ini belum melakukan kegiatan eksplorasi besar. Dia pun mempertanyakan hal tersebut.

"Sebagai contoh, Pertamina, informasi saya terima sejak 70-an, tidak pernah eksplorasi dalam jumlah besar sampai saat ini, yang ada kecil-kecil. Ini ada apa?" ungkapnya.

Untuk membuat kegiatan pencarian migas di Indonesia bergairah, Jokowi perintahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memang regulasi dan peraturan yang ada pada instansi tersebut. Hasilnya, 186 peraturan yang menghambat pengembangan industri hulu migas berhasi dipangkas.

Jokowi juga berharap, dengan adanya penyederhanaan perizinan dan peraturan dapat memudahkan para investor menanamkan modal sehingga dapat menggairahkan investasi pada sektor hulu migas nasional.

Pertama Kali

[Bintang] Isra Miraj, Jokowi: Kita Harus Naik Menjadi Lebih Baik
Inilah pesan Jokowi untuk perayaan Isra Miraj yang jatuh pada hari Sabtu, 14 April 2018. (Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk diketahui Presiden Jokowi hadir dalam konvensi dan pameran industri hulu minyak dan gas bumi (migas) IPA ke-42 tahun 2018. Kehadiran Jokowi merupakan pertama kalinya dalam ajang tersebut.

Berdasarkan catatan Liputan6.com, pada tahun lalu ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention and Exhibition hanya dibuka Menteri ESDM Ignasius Jonan. Sementara dua tahun lalu, ajang pameran dan konvensi tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang saat itu dijabat oleh Indroyono Soesilo.

Jokowi mengaku bahagia bisa hadir dalam perhelatan industri pencarian migas tersebut. Pasalnya, hulu migas merupakan industri paling terkenal dan elite dengan investasi yang sangat besar hingga ratusan triliun.

"Sangat berbahagia sekali saya bisa hadir dalam pameran dan konvensi tahunan IPA. Ini dia industri yang paling terkenal dan paling elite yang pengusaha-pengusahanya menggeser ke sana sini bukan puluhan triliun, tapi ratusan triliun," kata Jokowi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya