Krisis Politik Italia Bawa Harga Emas Naik

Kondisi politik Italia mendorong Dolar menguat ke posisi tertinggi dalam 10 bulan terhadap Euro, membuat emas dengan harga dolar lebih mahal bagi investor non-AS.

oleh Nurmayanti diperbarui 30 Mei 2018, 06:41 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 06:41 WIB
Permintaan Menguat Harga Emas Makin Berkilau
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, New York - Harga emas naik meski terbatas dipicu penguatan Dolar Amerika Serikat (AS) dan kondisi krisis politik di Italia yang memicu penjualan penjualan besar-besaran di pasar keuangan Eropa.

Melansir laman Reuters, Rabu (30/5/2018), harga emas di pasar Spot naik 0,18 persen ke posisi US$ 1.300,01 per ounce. Sebelumnya harga emas sempat mencapai posisi terendah dalam lima hari US$ 1.293,40 per ounce. Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Juni menetap naik US$ 4,70, atau 0,4 persen menjadi US$ 1.299 per ounce.    

Pasar emas antara lain dipengaruhi kondisi politik di Italia. Presiden Italia mengatur berlangsungnya pemilihan awal pada hari Senin, dan menunjuk mantan Kepala Moneter Internasional sebagai perdana menteri sementara dengan tugas perencanaan anggaran.   

Para investor pun khawatir dengan berlangsungnya pemilihan yang berulang, yang dapat kembali terjadi secepatnya usai Agustus. Kondisi ini bisa membuat quasi-referendum peran Italia di Uni Eropa. Dan ini memperkuat zona euro di negara tersebut lebih jauh.    

Emas, dilihat sebagai tempat berlindung yang aman, sering mendapat keuntungan dari kekacauan politik di satu negara.    

Demikian pula, kondisi politik Italia mendorong Dolar menguat ke posisi tertinggi dalam 10 bulan terhadap Euro, membuat emas dengan harga dolar lebih mahal bagi investor non-AS.    

"Pasar mendekati peristiwa risk-off besar-besaran," kata Shree Kargutkar, Wakil Presiden dan Manajer Portofolio Sprott Asset Management.

Dia mengatakan, pedagang mulai memburu dolar AS versus euro, sterling, serta mata uang (emerging market) lainnya. Ini yang menjelaskan sebab Dolar AS menguat.

Emas dinilai berada di posisi sangat baik ketika diukur dengan berbagai mata uang utama dan terus mempertahankan uptrend terhadap dolar AS.

"Imbal hasil obligasi Italia jangka pendek, ukuran risiko politik, melambung ke posisi tertinggi sejak akhir 2013. Ini menjadi langkah terbesar selama 26 tahun," jelas dia.    

Menambah ketidakpastian di Eropa, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy akan menghadapi mosi percaya pada hari Jumat.                

Di tempat lain, pasar menunggu data inflasi AS karena ini merupakan pekan yang bisa memberikan petunjuk terkait kenaikan suku bunga di masa depan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada Juni.    

Suku bunga AS yang lebih tinggi membuat emas kurang menarik bagi investor.    

Sementara harga perak di pasar Spot turun 0,5 persen menjadi US$ 16,38 per ounce, dari sebelumnya mencapai US$ 16,28, posisi terendah delapan hari.    

Sementara harga Platinum naik 0,4 persen ke poisisi US$ 904,90 per ounce dan paladium menurun 1,1 persen pada US$ 975,75 per ounce.

Tonton Video Berikut Ini:

Harga Emas Sebelumnya

Harga emas terjatuh pada perdagangan Senin karena penguatan dolar AS. Selain itu, sinyal dari Presiden AS Donald Trump untuk membuka kembali rencana pertemuan dengan Pimpinan Korea Utara (Korut) Kim Jong Un pada bulan depan menurunkan ketegangan geopolitik.

Mengutip Reuters, Selasa (29/5/2018), dolar AS menguat ke level tertinggi pada 2018 dan menekan harga emas sehingga membuat harga emas lebih mahal bagi mereka yang bertransaksi menggunakan mata uang di luar dolar AS.

Harga emas di pasar spot tergelincir 0,3 persen menjadi USD 1.297,70 per ounce pada pukul 1.25 waktu London. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun 0,4 persen menjadi USD 1.298,20 per ounce.

Volume perdagangan pada Selasa cukup rendah karena pasar AS dan Inggris tutup libur nasional. Harga emas telah menemmbus angka di bawah USD 1.300 per ounce sejak akhir pekan lalu.

"Dolar AS melonjak sedikit dan memberikan tekanan terhadap emas," jelas analis TD Securities Bart Melek.

Pada pekan lalu, Presiden Trump mengatakan bahwa ia akan menarik diri dari pertemuan dengan Korut sehingga mendorong harga emas hingga ke atas USD 1.300 per ounce.

Namun dengan adanya sinyal terbaru dari Trump bahwa dirinya kemungkinan akan bertemu dengan Kim Jong Un membuat ketegangan geopolitik mereda sehingga menekan harga emas.

Emas selama ini memang digunakan sebagai instrumen safe haven yaitu instrumen untuk berlindung di saat ketidakpastian.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya