Tak Ingin Boros Saat Marak Diskon? Begini Triknya

Ingin bijak pakai uang saat marak diskon apalagi midnight sale, yuk simak ulasan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jun 2018, 04:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2018, 04:30 WIB
20151020-Ilustrasi-Belanja-di-Pusat-Perbelanjaan
Meriahkan HUT RI Ke-72, Mendag-Menpar Luncurkan Hari Belanja Diskon Indonesia (iStock Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki pertengahan tahun 2018 sejumlah kegiatan dapat merogoh kocek lebih dalam. Kegiatan tersebut mulai dari persiapan hadapi Lebaran antara lain mudik, silaturahmi ke rumah sanak saudara saat Lebaran, libur pertengahan tahun dan biasanya juga ada midnight sale serta lainnya.

Bagi Anda kaum perempuan, midnight sale menjadi ajang yang ditunggu-tunggu. Apalagi pada pertengahan tahun ini dapat tunjangan hari raya (THR) Lebaran. Dana THR itu dapat dipakai untuk belanja. Namun ingat, jangan sampai kalap pakai THR hanya untuk belanja saja.

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi Mike Rini menuturkan bila THR tak dikelola baik dapat membuat seseorang menjadi boros. Apalagi bila banyak diskon saat pertengahan tahun.

Mike menuturkan, agar seseorang tidak boros saat marak diskon pada pertengahan tahun, ada sejumlah hal yang perlu diketahui dan tips mengelola keuangannya. Pertama, seseorang harus mengetahui apa penyebab dirinya menjadi boros. Menurut Mike, seseorang itu harus mengetahui kenapa dan bagaimana dia menjadi boros.

"Jadi boros misalkan ketika jalan-jalan bersama teman-teman. Biasanya jalan bersama teman dan kumpul bersama teman-teman ingin memakai barang-barang berbeda,” ujar Mike saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (2/6/2018).

Kedua, batasi waktu belanja di mal saat marak diskon dan browsing di toko online. Agar tidak boros pakai uang, menurut Mike, seseorang juga harus membatasi lamanya jalan-jalan di mal dan browsing di toko online. Kadang waktu lama dapat seseorang menjadi tergoda untuk belanja. Padahal barang itu tidak dibutuhkan oleh dirinya.

"Mau hindari boros juga tahu berapa lama kegiatan cuci mata di mal dan misalkan belanja di toko online batasi waktu browsing. Kalau lama-lama jalan di mal dan browsing di toko online melihat barang lucu jadi ingin beli," kata dia.

Ketiga, batasi uang yang digunakan untuk belanja di mal dan toko online. "Jadi mengetahui seberapa banyak uang yang dibelanjakan. Pakai uang berbelanja untuk kebutuhan bukan keinginan,” tegas Mike.

Mike menuturkan, diharapkan dengan panduan tersebut saat marak diskon terutama midnight sale dapat membantu kurangi pengeluaran.

 

 

Bahaya Impulsive Buying

20151020-Ilustrasi-Belanja-di-Pusat-Perbelanjaan
Ilustrasi Belanja di Pusat Perbelanjaan (iStockphoto)

Ia menambahkan, bila seseorang belanja tanpa perhitungan atau impulsive buying juga bisa berdampak buruk. Seseorang tersebut dapat memiliki kebiasaan utang.

"Punya gaya hidup lebih besar pasak dari pada tiang akan membuat seseorang jadi suka berutang. Akibatnya bisa berdampak terjerat utang yang lama-lama bisa miskin,” kata dia.

Hal tersebut dapat merugikan diri sendiri, orangtua, keluarga terutama pasangan dan anak. "Tadinya uang digunakan untuk kebutuhan penting digunakan untuk memenuhi sifat konsumtifnya. Jadi susahkan diri sendiri, bagi single bisa sulitkan orangtua, dan keluarga bisa rugikan anak dan pasangan," kata dia.

Oleh karena itu, Mike menegaskan agar seseorang mampu identifikasi masalah penyebab dirinya boros.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya