Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog akan menjual beras dalam kemasan sachet atau beras renceng. Dalam menjual beras ini, perusahaan pelat merah tersebut mengaku tidak mendapatkan untung.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan, beras yang dijual kemasan dalam sachet tersebut merupakan jenis premium. Sedangkan per sachet dibanderol dengan harga Rp 2.500.
Hal tersebut membuat penjualan produk ini tidak akan memberikan keuntungan bagi Bulog, bahkan hampir tidak menutupi biaya produksinya.
Advertisement
"Enggak (menutupi biaya produksi). Kita enggak bicara bisnis. 50:50, zero enggak apa-apa (zero profit),. Yang penting ketersediaan beras di mana-mana," ujar Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Selain itu, dia juga mempersilakan pihak swasta jika ingin memproduksi dan menjual beras dalam kemasan renceng ini. Karena tujuan dari produk ini bukan semata mencari keuntungan, tetapi menyediakan beras yang berkualitas bagus dengan harga terjangkau.
"(Swasta) Oh silakan aja. Enggak apa-apa. Itu kan tujuannya bukan bisnis, tapi bagaimana beras sebagai bahan pokok ada di mana-mana. Enggak ada lagi kelangkaan beras. Enggak takut enggak makan nasi," kata Buwas.
Selanjutnya
Menurut Buwas, saat ini Perum Bulog masih terus mempersiapkan produk tersebut sebelum dijual ke masyarakat. Salah satu hal yang perlu dipersiapkan, yaitu soal tersediaan beras premium di wilayah-wilayah tertentu.
"Nah ini kan dicetak harus sama, modelnya sama, dan kesiapan beras di daerah kayak di divre (divisi regional) Madiun ini kebutuhan berasnya berapa? Ada beras lokal berapa banyak? (Dijual) Semua daerah, kami sih ingin ada di kelompok masyarakat kecil itu kan di warung-warung. Siapa aja, yang butuh beras ini bisa dapet," tandas dia.
Advertisement