Harga Beras Dijamin Stabil, Daging Ayam Susah Ditebak

Pemerintah memastikan harga beras stabil menjelang Lebaran, sementara harga daging ayam masih bergerak tinggi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2018, 18:45 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2018, 18:45 WIB
Harga Beras
Aktivitas di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat ketahanan pangan jelang Lebaran di kantornya, Jakarta, Selasa (5/6/2018). Hasilnya, pemerintah memastikan harga pangan tetap stabil. 

Dalam rapat kali ini, hadir Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, serta Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengungkapkan, rapat kali membahas mengenai ketersedian stok pangan terutama beras yang ada di sentra-sentra daerah. Hal tersebut menurutnya, sebagai langkah pemerintah dalam menjaga kestabilitasan harga pangan jelang Lebaran.

"Kita bahas kesiapan stok pangan. Kan sebentar lagi libur panjang ada pergeseran masyarakat yang mudik jadi konsentrasi kebutuhan masyarakat di daerah itu. Kesedian bahan pangan pokok terutama pada beras ada di sentra sentra itu, jadi saya melaporkan gudang saya yang di daerah Jawa Tengah itu ada berapa stoknya, cukup enggak? dan memang cukup, jadi aman," jelas Buwas.

Buwas menambahkan, ketersedian stok beras di gudang Bulog hingga saat ini mencapai 1,5 juta ton lebih. Dengan demikian, dia memastikan harga beras jelang Lebaran tetap stabil.

"Hari ini ada 1,5 juta ton di gudang Bulog. Enggak ada harga yang naik untuk beras Insya Allah turun (jelang Lebaran)," tegas Buwas. 

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, ketersedian seluruh stok pangan sudah aman. Meski demikian, kata dia ada beberapa komoditas yang menurutnya masih tidak bisa ditebak harganya seperti daging ayam.

"Seluruh stok aman, harga juga aman, tadi itu nampak dari laporan BPS, juga inflasinya lebih baik dari tahun lalu, kemudian telur dan ayam. Harga telur sudah turun, tinggal daging ayam. (Telur) di bawah harga acuan, bahkan sudah mencapai Rp 18 ribu per kg. Tapi ayam masih naik turun, range-nya sektiar Rp 1.000-Rp 2.000 naik, kita sudah mitna integrator dan pengusaha besar untuk gelontorkan termasuk di dalamnya daging ayam beku," tandas Enggar. 

 

Reporter : Dwi Aditya Putra

Sumber : Merdeka.com

Harga Pangan Akan Naik H-7 Lebaran

Gaya Mendag Enggartiasto Lukita Saat Pemotretan
Mendag Enggartiasto Lukita saat pemotretan dalam kunjungannya ke Kantor Liputan6 di SCTV Tower, Jakarta (4/5). Enggartiasto tercatat pernah memegang jabatan antara lain Ketum Real Estate Indonesia (REI), periode 1992-1995. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku khawatir harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Lebaran akan meningkat. Oleh karena itu, dia memastikan akan menjaga ketersedian stok pangan secara bersama-bersama dengan seluruh stakeholder.

"H-7 adalah kecenderungan harga akan meningkat. Tetapi dengan kita mengawali ini mulai tanggal 9, saya mengharapkan dari saat ini kita mengantisipasi tersedianya memastikan seluruh bahan pokok sudah beres," kata Enggartiasto saat ditemui di Gedung Mabes Polri, Jakarta, selasa (5/6/2018).

Pengendalian harga bahan pokok di sejumlah pengusaha besar juga menjadi fokus perhatian. "Kemudian juga pengendalian harga jangan sampai ada sekelompok pengusaha yang mencoba kenaikan harga yang berlebihan," imbuhnya.

Meski demikian, Enggartiasto mengungkapkan masalah utama biasanya terjadi pada kenaikan harga beras. Padahal selama ini, pihaknya sudah menegaskan kepada seluruh pedagang di pasar tradisonal agar menjual beras dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Untuk itu sekali lagi mohon kita pastikan terutama untuk beras. Seluruh pedagang beras di pasar tradisional wajib menjual beras dengan HET," ujar Enggar

Untuk itu, kata dia, bagi pedagang yang tidak mampu menjual harga beras sesuai dengan HET, pihaknya akan menyediakan harga beras dari Perum Bulog dengan harga jual Rp 8.900 per liter.

"Atau kita sekarang sudah menyiapkan dengan harga Rp 8.900 per liter. Namun kalau yang tidak ada harga beras sejenis Rp 8.900 kami sudah koordinasi dengan Dirut Bulog maka kita salurkan beras tersebut dengan keuntungan yang sudah ditetapkan," ungkapnya.

Harga Daging

Ramadan, Harga Daging Sapi Masih Normal
Pedagang daging sapi menunggu pembeli di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (29/5). Rata-rata pedagang masih menjual daging sapi seharga Rp 120 ribu per kilogram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain pada beras, Enggartiasto menyebut persoalan lain yang dikhawatirkan adalah pada kenaikan komoditas seperti daging ayam dan daging sapi. Sebagai antisipasi pada lonjakan harga daging, pihaknya sudah menyediakan pilihan bagi masayrakat dengan mendatangkan daging beku dari India dan Australia.

"Ada hal yang mohon disikapi adalah kenaikan harga kenaikan ayam dan kecenderungan daging sapi. Telur sudah turun tapi daging masih fluktuatif naik turun. Begitu juga daging sapi kami menyiapkan untuk bisa memperoleh daging beku baik suplai dari bulog yang pasti kita siapkan. Maupun dari importir suplier dari Australia yang harga jualnya sudah ditetapkan. Sehingga masyarakat punya pilihan," tutur dia.

Dengan demikian, kata Enggartiasto, guna menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok jelang Lebaran, pihaknya akan menerjunkan seluruh jajarannya untuk turun langsung ke pasar memastikan harga bahan pokok.

"Yang berikutnya kita start dari Kemendag dari beberapa titik kita turunkan staf yang setiap hari harus ada di pasar. Mohon kepada Kadis Perdagangan untuk memantau harian pasar dengan dukungan Satgas pangan. Kita hadir setiap hari ada di pasar menunjukkan ke masyarakat bahwa pemerintah hadir," tuturnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya