497 Ribu Kartu Debit Berlogo GPN Telah Beredar di Masyarakat

BI terus mendorong masyarakat agar beralih menggunakan kartu debit yang terintegrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

oleh Merdeka.com diperbarui 12 Jul 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2018, 15:00 WIB
Mesin Kartu ATM
Ilustrasi Foto Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) terus mendorong masyarakat agar beralih menggunakan kartu debit berlogo burung garuda alias kartu yang terintegrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN BI, Pungky P Wibowo, mengungkapkan sejak diluncurkan pada Desember tahun lalu, jumlah kartu debit berlogo GPN terus bertambah.

Hingga Mei 2018, tercatat setidaknya sudah 497 ribu kartu debit berlogo GPN yang sudah terdistribusi. Adapun jumlah kartu yang sudah dicetak logo GPN sudah ada sekitar 937 ribu keping.

"Makin lama makin banyak. Mulai 31 Maret 2018, seluruh bank mulai menerbitkan kartu berlogo nasional. Di bulan itu kartu tercetak 491 ribu, dan terdistribusi 252 ribu," kata Pungky dalam sebuah acara diskusi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Pungky mengungkapkan, BI menargetkan 13,3 juta keping kartu berlogo GPN sudah terdistribusi pada akhir tahun. Dia optimistis target tersebut dapat tercapai bahkan terlampaui mengingat antusias masyarakat sudah cukup tinggi.

Selain itu, BI juga tetap giat menyosialisasikan keuntungan atau kelebihan kartu berlogo GPN tersebut dengan harapan semakin banyak masyarakat mengganti kartu debitnya.

"Untuk melakukan akselerasi dalam distribusi kartu berlogo nasional, BI memfokuskan kampanye nasional GPN. Kita beri tahu manfaat kartu berlogo nasional ini apa," ujarnya.

Adapun beberapa kelebihan kartu berlogo GPN adalah biaya transaksi menjadi lebih murah, serta keamanan transaksi perbankan lebih terjamin dan antiskimming.

"Beberapa waktu terakhir heboh berita tentang skimming, pembobolan rekening. Ini bisa dicegah dengan sistem pembayaran yang baru ini."

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya