Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang semester I 2018 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Year on Year/YoY). Tengah tahun ini, Bank Jatim mampu mencetak laba Rp 758,28 miliar.
"Berdasarkan laporan keuangan Semester I 2018 unaudited, aset Bank Jatim tumbuh 15,63 persen atau sebesar Rp 59,54 triliun dan laba bersih Bank Jatim tercatat Rp 758,28 miliar, tumbuh 5,01 persen (YoY)," ungkap President Director Bank Jatim R Soeroso, di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan 17,35 persen (YoY) yaitu sebesar Rp 49,52 triliun. Pertumbuhan DPK didominasi oleh pertumbuhan giro di angka Rp 19,67 triliun atau tumbuh sebesar 25,85 persen.
"Pertumbuhan giro yang signifikan tersebut menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim terus meningkat," kata dia.
CASA rasio Bank Jatim pada semester I 2018, sebesar 70,47 persen. Dengan demikian, kata dia, pihaknya berhasil mempertahankan CASA rasio di atas 65 persen selam 15 tahun.
"Ini menunjukkan efektivitas Bank Jatim dalam mengelola dana murah," jelasnya.
Â
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertumbuhan Kredit
Untuk kredit, Bank Jatim mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,34 persen (YoY) menjadi Rp 32,19 triliun. Kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi dengan nilai Rp 22,32 triliun, tumbuh 8,26 persen (YoY).
Rasio keuangan Bank Jatim posisi Juni 2018 menunjukkan tren positif, antara lain, Return on Equity (ROE) sebesar 21,87 persen, Net Interest Margin (NIM) sebesar 6,41persen, Return On Asset (ROA) 3,67 persen, terjadi efisiensi pada Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO) dari 62,60 persen menjadi 61,40 persen.
"Pencapaian tersebut tak luput dari strategi sinergitas yang dilakukan. Beberapa sinergitas dilakukan bankjatim dengan perusahaan BUMN dan instansi swasta guna meningkatkan layanan dan inovasi produk yang sudah ada selama ini," tandasnya.
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Advertisement