BEI Ajak Pemprov Babel Cari Pendanaan Lewat Pasar Modal

Adapun potensi pendanaan dari pasar modal yang dibicarakan diantaranya penerbitan surat utang (obligasi daerah).

oleh Bawono Yadika diperbarui 20 Jul 2018, 14:29 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2018, 14:29 WIB
Pasar saham.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta.. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menggenjot kerjasama dengan pemerintah provinsi (Pemprov). Salah satunya dengan Provinsi Bangka Belitung (Babel). Potensi kerjasama antara lain mendorong Pemprov Babel mencari pendanaan (raising fund) dari pasar modal.

"Kita membahas apa-apa saja potensi dari Bangka Belitung (Babel) ini. Sempat kita juga bahas potensi lada di sana," tutur Direktur Utama BEI Inarno Djajadi di Gedung BEI, Jumat (20/7/2018).

Adapun potensi pendanaan dari pasar modal yang dibicarakan diantaranya penerbitan surat utang (obligasi daerah).

"Itu (obligasi daerah) juga termasuk kita bicarakan, tapi harus diskusi lebih dalam. Pak Gubernur sudah beri arahan untuk buat tim khusus untuk diskusi dengan bursa," kata dia.

Oleh karena itu, Inarno menjelaskan, Otoritas Bursa akan jeli untuk cermati potensi apa yang sekiranya bisa dikembangkan, termasuk diantaranya mendorong perusahaan daerah di Babel untuk melakukan penawaran umum perdana (Innitial Public Offeeing/IPO) di bursa saham.

"Kita akan menerima tim itu dan memberikan kemungkinan kedepannya seperti apa. Apakah misalnya IPO small medium entreprises (SME) di papan akselerasi atau apa perlu nanti diskusi lebih lanjut," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fauzi melihat potensi untuk meningkatkan partisipasi investor daerah di pasar modal melalui kerjasama ini. Hasan mengatakan kontribusi investor daerah tercatat alami peningkatan.

"3 tahun lalu kontribusi investor daerah di Jawa dan luar Jawa perbandinganya ini 81:19 persen, sedangkan akhir taun lalu 75:25 persen. Ini 25 persen luar Jawa-nya," ungkapnya.

Hasan menambahkan, kontribusi untuk investor daerah terbesar kedua ditempati oleh Sumatera.

"Kontribusi investor daerah terbesar kedua adalah pulau Sumatera, kemudian disusul Kalimantan, dan berikutnya Sulawesi serta Papua. Jawa ini sudah termasuk Bali ya," tandasnya.

Bangka Belitung Jadi Provinsi Pertama yang Punya Galeri Investasi

(Foto:Liputan6.com/Bawono Y)
Tiga emiten kompak catatkan saham perdana di BEI pada Kamis (12/7/2018) (Foto:Liputan6.com/Bawono Y)

Pemerintah Provinsi Bangka Belitung tercatat sebagai provinsi pertama yang akan memiliki galeri investasi di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fauzi di Gedung BEI Jumat pagi ini.

Hasan menyampaikan dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi Bangka Belitung akan membangun galeri investasi.

"Masalahnya kapan kita sudah jajaki. Persetujuan prinsip dari beliau sudah ada. Tinggal cari mitra kita dari anggota bursa (AB) plus mereka tunjuk pengurus dari galeri itu. Ini baru pertama kali dengan pemprov, biasanya kan institusi perguruan tinggi," tuturnya di Gedung BEI, Jumat (20/7/2018).

Hasan menekankan, hal ini sejalan dengan keinginan Gubernur Provinsi Bangka Belitung Erzaldi Rosman yang menginginkan masyarakatnya melek akan investasi.

"Dalam waktu dekat akan kita dirikan galeri investasi BEI di lingkungan kantor Pemprov. Beliau ingin sebelum ke masyarakat luas, aparatur sipil negaranya (ASN) agar lebih dahulu dapat edukasi dan terliterasi dengan baik untuk investasi," kata dia.

Sementara itu, Hasan menekankan manajemen BEI terus mengajak provinsi-provinsi lainnya untuk turut serta mengikuti langkah yang sama.

"Kita proaktif tawarkan ke pemprov lain tapi pendekatan komitmen mereka kan juga berbeda. Yang jelas pionirnya ini di Bangka Belitung," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya