Waskita Karya Jalankan Sejumlah Program Transformasi

PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berkomitmen melakukan transformasi bisnis demi keberlanjutan perusahaan.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 18 Feb 2025, 06:00 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 06:00 WIB
Gedung Waskita Karya. Dok: Waskita Karya
Gedung Waskita Karya. Dok: Waskita Karya... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus berkomitmen melakukan transformasi bisnis demi keberlanjutan perusahaan. Selain memperbaiki kondisi keuangan, Waskita juga menerapkan strategi transformasi yang mencakup pemulihan bisnis, penguatan organisasi dan budaya kerja, restrukturisasi keuangan, serta digitalisasi.

"Strategi ini kami jalankan agar Waskita Karya dapat menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan," ujar Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Selasa (18/2/2025).

Fokus pada Kontrak Baru dan Penguatan SDM

Dalam strategi bisnisnya, Waskita Karya kini berfokus pada peningkatan perolehan Nilai Kontrak Baru (NKB). Untuk memastikan proyek yang diambil layak dan minim risiko, perusahaan membentuk Komite Manajemen Risiko yang mengevaluasi setiap proyek sebelum mengikuti tender.

Selain itu, peningkatan kompetensi karyawan juga menjadi prioritas. Waskita rutin mengadakan pelatihan dan sertifikasi bagi pegawai untuk meningkatkan keahlian mereka dan menghadapi tantangan industri konstruksi di masa depan.

 

Efisiensi Proses Konstruksi dengan Teknologi

Demi meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek, Ermy menyebut Waskita Karya mengadopsi metode lean construction dan optimalisasi penggunaan stok material. Selain itu, perusahaan mengembangkan program Value Stream Booster (VSB) untuk mendeteksi potensi kenaikan biaya sejak awal dengan lebih akurat.

Transformasi digital juga diterapkan dalam berbagai aspek operasional. Waskita Karya menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang mengintegrasikan Core System ERP SAP S/4 HANA, Building Information Modelling (BIM), dan Last Planner System (LPS).

Teknologi kecerdasan buatan (AI) juga digunakan dalam proyek-proyeknya. Salah satunya adalah WISENS (Waskita Intelligent Sensing System), termasuk AI Pavement Crack Detection untuk mendeteksi kerusakan jalan secara otomatis. 

“Teknologi ini dapat mempercepat inspeksi jalan tol hingga 40%. Selain itu, Waskita juga menerapkan AI APD Inspection untuk memastikan pekerja selalu menggunakan alat pelindung diri (APD), guna mencapai target zero fatality atau nol kecelakaan kerja,” jelas Ermy.

 

 

 

Penguatan Tata Kelola dan Keamanan Siber

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sudah mencapai 98,54 persen. (Waskita Karya)
Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah sudah mencapai 98,54 persen. (Waskita Karya)... Selengkapnya

Ermy menjelaskan Waskita Karya juga meningkatkan tata kelola perusahaan dengan menerapkan Risk Maturity Index (RMI) untuk memastikan manajemen risiko berjalan optimal. Perusahaan juga terus meningkatkan sistem keamanan siber bekerja sama dengan Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) demi melindungi data dan operasional perusahaan.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan keuangan, Waskita Karya berhasil melakukan restrukturisasi utang dengan persetujuan 22 bank kreditur. Restrukturisasi ini mencakup penyempurnaan Master Restructuring Agreement (MRA) 2021 dan perubahan skema kredit modal kerja, dengan total utang Rp 31,5 triliun.

 

Perbaikan Finansial

Bendungan
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menyatakan dua proyek bendungan strategis, yaitu Bendungan Rukoh di Aceh dan Bendungan Jlantah di Jawa Tengah, siap diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. (Tim News).... Selengkapnya

Perbaikan finansial ini berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Laporan keuangan kuartal III 2024 menunjukkan laba bruto Waskita naik 33,18% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,03 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 773,93 miliar.

Gross Profit Margin (GPM) juga meningkat dari 9,90% menjadi 15,19%, sementara EBITDA melonjak 141% dari Rp 252 miliar menjadi Rp 609 miliar.

"Dengan strategi transformasi yang kami jalankan, kami optimistis dapat menyelesaikan proyek dengan kualitas terbaik, tepat waktu, dan efisien," tutup Ermy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya