Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog siap menggelontorkan sekitar 1.000 ton beras dalam kemasan sachet atau renceng. Keberadaan produk beras kemasan 200 gram tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan beras hingga ke wilayah-wilayah pelosok dan terpencil di Indonesia.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, sejak diperkenalkan pada bulan lalu, beras tersebut memang baru didistribusikan ke wilayah Jawa. Hal ini sebagai sosialisasi dan tes pasar.
Advertisement
Baca Juga
"Itu resmi, tapi kan tidak langsung gelontor besar. Kita lihat dulu bagaimana respons masyarakat. Tapi sebenarnya itu dalam rangka penyebaran beras secara merata di seluruh Indonesia. Di mana seluruh masyarakat itu ada ketersediaan beras," ujar dia di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Namun, dalam waktu dekat diharapkan beras tersebut bisa didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk ke kawasan timur seperti Papua.
"Kita sudah berbuat sebagian besar ya, walaupun memang belum sampai ke Papua, Maluku sebagian, beberapalah. Papua-Maluku semua minta segera terealisasi," kata dia.
Untuk bisa menjangkau kawasan timur tersebut, Perum Bulog masih menyiapkan beras yang akan dikemas. Sebab, beras yang digunakan adalah beras hasil dari wilayah itu sendiri, bukan beras medium impor.
"Tapi pada prinsipnya kita sudah siap untuk seluruh wilayah Indonesia, ini masih proses karena memang alatnya baru kita drop ke wilayah-wilayah itu. Karena beras renceng ini harus menggunakan beras dari sumber lokal dan itu berasnya beras premium, bukan medium," jelas dia.
Menurut Buwas, sapaan akrabnya, Perum Bulog telah menyiapkan sekitar 1.000 ton beras sachet untuk didistribusikan. Beras tersebut bisa dibeli di warung-warung kelontong dengan harga Rp 2.500 per kemasan.
"Kalau tidak salah sih sudah ada 10 ribu ton ya. Karena masyarakat Indonesia kebutuhan pokoknya kan nasi. Nah ini kebutuhan pokok harus tersebar ada di mana-mana, di toko-toko dan di warung-warung," tandas dia.
Ada Kemasan Renceng, Warga Menengah ke Bawah Bisa Konsumsi Beras Premium
Perum Bulog telah mengenalkan kemasan terbaru dari Beras Kita yang merupakan beras produksinya. Sebelumnya, beras dijual dengan berat 5 kg dan 10 kg. Namun kini, beras dijual dengan kemasan 200 gram atau disebut sebagai beras sachet atau renceng.
Saat ini beras renceng ini banyak terdapat di Jawa Barat dan Jawa Timur, tapi secara perlahan mulai diproduksi di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Ke depan, Bulog menargetkan seluruh wilayah Indonesia pada September 2018 sudah terdapat beras renceng ini.
Baca Juga
Beras sachet memiliki harga jual di warung-warung kelontong sebesar Rp 2.500 per kemasan. Setiap kemasan dapat digunakan untuk 3-4 porsi makan. Bahkan, meski dengan takaran kecil, Bulog mengklaim kualitas beras cukup bagus.
"Ini berasnya kualitas premium, memang tidak boleh masyarakat menengah ke bawah konsumsi beras premium? Kan bagus," tegas Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo kepada wartawan, Senin (9/7/2018).
Selain bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, hadirnya beras renceng ini juga demi menjaga ketersediaan beras di masyarakat. Itu karena beras tersebut bisa didapatkan di warung-warung kelontong.
Advertisement