6 Tips agar Diterima Kerja di Startup Meski Tanpa Punya Pengalaman

Meski tanpa pengalaman kerja sekalipun, para fresh graduate tetap bisa berkarier di perusahaan asalkan memerhatikan hal berikut ini.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 08 Agu 2018, 08:40 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 08:40 WIB
Startup
Ilustrasi Startup (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Startup memang dikenal sebagai perusahaan yang selalu mempekerjakan orang-orang berpengalaman. Wajar saja perusahaan yang baru dibangun sekalipun, tentunya membutuhkan karyawan yang sudah ahli di bidangnya agar perusahaan bisa berjalan sebagaimana mestinya di tahap awal.

Dunia kerja adalah tempat di mana seseorang akan berkarier setelah bersusah payah menempuh bangku pendidikan selama belasan tahun. Namun, memiliki pekerjaan yang layak tampaknya sangat sulit pada era modern seperti sekarang. Mengingat kualifikasi perusahaan semakin tinggi disertai dengan tingkat persaingan yang semakin ketat.

Kecenderungan perusahaan startup yang memilih pelamar sudah memiliki pengalaman kerja selama beberapa tahun membuat fresh graduate sering kali tersingkir dalam perekrutan karyawan.

Itulah sebabnya mengapa para pelamar selalu dituntut untuk memiliki nilai jual lebih agar layak dipertimbangkan saat masuk ke dunia kerja.

Meski tanpa pengalaman kerja sekalipun, para fresh graduate tetap bisa berkarier di perusahaan asalkan memerhatikan hal berikut ini, sebagaimana dikutip dari Cermati.com.

1. Buatlah CV yang Bagus

CV berisi daftar riwayat hidup si pelamar yang meliputi identitas diri, riwayat pendidikan, dan riwayat pekerjaan. Mendandani CV sebagus mungkin itu perlu karena CV yang bagus biasanya menjadi nilai tambah bagi perusahaan.

Tentu kata “mendandani” ini maksudnya tidak sebatas menambah warna-warni pada kertas CV, tapi juga menambah pengalaman yang sebelumnya sudah pernah dilakukan.

Meskipun belum memiliki pengalaman kerja, Anda bisa melampirkan pengalaman organisasi yang pernah diikuti sebelumnya. Pengalaman organisasi menjadi saksi nyata tentang siapa diri Anda sebenarnya saat duduk di bangku kuliah dulu. Apakah Anda termasuk orang yang partisipatif atau orang yang pasif saat kuliah? (Baca Juga: Tips Jitu Memoles CV dan Resume Agar Terlihat Lebih Menjual)

2. Kirimlah CV Tepat pada Waktunya

Ilustrasi Resume/ CV (Foto: themuse.com)
Ilustrasi Resume/ CV (Foto: themuse.com)

Sebagus apa pun CV yang sudah dibuat, akhirnya tidak akan berguna apabila pengiriman CV melebihi batas waktu yang sudah ditentukan. Untuk itu, penting bagi Anda memerhatikan batas waktu pengiriman berkas yang dilampirkan perusahaan yang bersangkutan.

Pada era modern, pengiriman CV tidak lagi hanya lewat kantor pos, tapi juga bisa dikirimkan via e-mail perusahaan. Kondisi ini menguntungkan si pelamar tentunya karena dapat mengirimkan CV kapan pun dan dimanapun tanpa perlu khawatir.

Pun demikian, tetap saja harus memerhatikan validitas alamat e-mail perusahaan dan subjek e-mail sesuai dengan ketentuan dari perusahaan.

3. Persiapkan Diri dengan Baik untuk Mengikuti Tes

Apabila CV yang dikirimkan lolos seleksi, saatnya untuk mempersiapkan diri mengikuti tes tertulis. Soal yang diberikan pada tahap ini bersifat umum.

Meski demikian, penting bagi Anda untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin agar mampu menjawab soal tes dengan baik dan hasilnya memuaskan agar bisa lanjut ke tahap-tahap selanjutnya.

4. Manfaatkan LinkedIn untuk Memperluas Akses

Kamu Mahasiswa Tingkat Akhir? Jangan Lewatkan Medsos Satu Ini
LinkedIn Bisa Bermanfaat untuk Mahasiswa (Sumber Gambar: inc.com)

Memperkenalkan diri ke dunia yang lebih luas sangat penting, terutama saat ingin melamar kerja. Pada era modern, ada aplikasi bernama LinkedIn yang merupakan platform profesional di dunia kerja. Aplikasi ini banyak digunakan perusahaan startup sehingga sangat cocok bagi para pelamar kerja.

LinkedIn juga berisi beragam informasi berupa artikel yang bisa Anda jadikan sebagai pedoman sebelum melamar kerja. Alhasil, Anda pun dapat melakukan persiapan yang lebih matang lagi saat hendak melamar kerja di perusahaan lain.

5. Mempercantik Profil di LinkedIn

LinkedIn bisa diibaratkan sebagai daftar riwayat hidup berbasis aplikasi yang bisa diakses di media sosial. Supaya profil terlihat menarik, tambahkan beberapa keahlian khusus ataupun pengalaman yang Anda miliki.

Vermak tampilan LinkedIn sebagus mungkin supaya perusahaan startup tertarik untuk melihat profil Anda secara detail. Profil LinkedIn sebaiknya tidak terlalu berlebihan, tetapi lebih ke keadaan yang sebenarnya mengenai keahlian dan kemampuan Anda di bidang tertentu.

6. Mempersiapkan Diri untuk Wawancara Kerja

Cara Menjawab Satu Pertanyaan Sulit Ketika Wawancara Pekerjaan
Jangan khawatir, ini cara tepet menjawab pertanyaan sulit ketika interview pekerjaan. (Foto: Istockphoto)

Bersyukurlah apabila pihak perekrut memanggil Anda untuk mengikuti tahap wawancara. Namun, jangan senang dulu karena dari 10 orang yang diwawancara, kemungkinan hanya ada 2 atau bahkan 1 orang saja yang bakal dipilih untuk bergabung ke perusahaan tersebut.

Oleh sebab itu, persiapkan diri Anda sebaik mungkin sebelum tahap wawancara kerja berlangsung. Pelajari profil perusahaan dan kuasai bidang pekerjaan yang dilamar supaya Anda dapat menjawab seluruh pertanyaan pihak pewawancara dengan berani dan percaya diri. (Baca Juga: Wawancara Kerja: 10 Pertanyaan Terlarang Untuk Diajukan)

Menjaga Kualitas Diri Tetap Nomor Satu

Ke mana pun emas dicampakkan, kalau dasarnya emas akan tetap menjadi emas. Itulah prinsip yang harus Anda pegang teguh dalam hidup. Meski tanpa pengalaman kerja sekalipun, kalau sudah berbobot dan berkualitas, Anda akan tetap sukses kemanapun melangkahkan kaki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya