Menkeu Tegaskan Selalu Terbuka Sampaikan Data Dana Bantuan Sosial

Menkeu Sri Mulyani menuturkan, pemerintah telah mendata secara lengkap dan rinci untuk salurkan bantuan sosial.

oleh Merdeka.com diperbarui 28 Agu 2018, 19:45 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2018, 19:45 WIB
Pemerintah rapat bersama Banggar
Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melakukan rapat kerja dengan Banggar DPR di Gedung Nusantara II DPR, Kamis (31/5). Rapat membahas kerangka ekonom makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Jokowi-JK menaikkan dana bantuan sosial (bansos) terutama anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi Rp 34,4 triliun pada 2019 dari sebelumnya Rp 17 triliun pada 2018.

Partai Gerindra meminta, dalam menyalurkan bansos ini pemerintah menyampaikan kepada masyarakat, dana tersebut merupakan uang rakyat.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah selalu terbuka mengenai sumber alokasi setiap dana yang disampaikan kepada masyarakat melalui media sosial. Dia juga mengatakan, penyaluran bantuan sosial tidak dilakukan hanya pada 2019 tetapi juga pada tahun-tahun sebelumnya. 

"Di dalam medsos Kementerian Keuangan, kami selalu mengatakan ini uang kita, ini uang rakyat. Kami malah sudah lebih dulu. Menurut saya, PKH, Bansos segala macam itu sudah lama," ujar dia saat ditemui usai rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah telah mendata secara lengkap dan rinci untuk menyalurkan bantuan sosial. Harapannya penerimaan bantuan sosial di seluruh Indonesia tepat sasaran. 

"Target dari masyarakat yang diberikan bantuan sudah sesuai dengan kriteria yang selama ini dipakai secara konsisten dari pemerintah ke pemerintah selanjutnya. Saya enggak perlu terlalu khawatir terhadap hal itu," ujar dia. 

Sri Mulyani menambahkan, pemerintah selalu mengupayakan kemiskinan di Indonesia dapat menurun dari tahun ke tahun. Hal ini juga sesuai dengan cita-cita seluruh partai yang mewakili aspirasi rakyat Indonesia di DPR. 

"Semua partai menginginkan untuk mengurangi kemiskinan, itu konsisten kami lakukan. Memperbaiki kinerja ekonomi, itu kami lakukan juga. Hati-hati dan waspada, itu juga kami lakukan. Jadi, sesuai," ujar dia.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

DPR Minta Pemerintah Terbuka soal Dana Bantuan Sosial

Persiapan Uang Tunai Bi
Petugas mengecek lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Guna memenuhi kebutuhan uang tunai selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2018, Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang kartal sebanyak Rp 193,9 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Anggota DPR fraksi Gerindra Ramson Siagian menyoroti jumlah bantuan sosial di 2019 yang mengalami peningkatan. Di mana sebelumnya, alokasi bantuan sosial (bansos) terutama anggaran Program Keluarga Harapan (PKH) hanya Rp 17 triliun, kemudian naik menjadi Rp 34,4 triliun pada 2019.

Ramson mengatakan, dalam pemberian bantuan sosial ini pemerintah harus memberi keterangan bahwa sumber pendanaan bantuan sosial berasal dari uang rakyat. Hal ini untuk menghindari anggapan bahwa dana tersebut berasal dari Presiden Joko Widodo. 

"Untuk 4 bulan terakhir karena sudah dilaksanakan pendaftaran presiden. Sampai bulan April 2019, pemerintah agar memberikan setiap bantuan sosial dalam bentuk tunai secara langsung agar disampaikan bahwa itu uang rakyat diberikan pada rakyat. Itu uang rakyat, bukan uang Presiden," ujar dia di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 28 Agustus 2018.

Ramson menambahkan, semua bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat berasal dari pendapatan berupa perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) maupun utang.

Oleh karena itu, pemerintah harus terbuka mengenai sumber bantuan sosial ini agar masyarakat memperoleh informasi yang tepat. 

"Karena memang semua pendapatan negara, PNBP hasil bumi, serta utang yang dibuat pemerintah akan menjadi beban rakyat masa sekarang dan akan datang," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya