CPNS Kementerian PUPR Siap Bantu Korban Gempa Lombok

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berinisiatif mengirimkan sebanyak 400 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ke Lombok.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 31 Agu 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2018, 14:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
CPNS Kementerian PUPR akan bertugas di Lombok, NTB (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) berinisiatif mengirimkan sebanyak 400 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pria angkatan 2017 sejak 30-31 Agustus 2018 ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Itu dimaksudkan agar para insinyur muda tersebut dapat menjadi tenaga pendamping dalam membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang tahan gempa, sampai kemudian masyarakat setempat mampu membangunnya sendiri.

Menjawab panggilan itu, beberapa CPNS mengaku siap melaksanakan tugas sembari menganggap itu merupakan sebuah tanggung jawab yang harus mereka emban.

Seperti yang dilontarkan Hasyim (24), seorang CPNS dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air yang juga lulusan Universitas Negeri Surabaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
CPNS Kementerian PUPR akan bertugas di Lombok, NTB (Foto:Liputan6.com/Maulandy R)

Ia menilai, pengabdian kepada korban gempa di Lombok merupakan sebuah peluang bagus.

"Kalau lihat situasi sekarang, saya jadi merasa terpanggil. Saudara-saudara kita di sana, kesempatan kayak begini saya rasa kesempatan emas. Tidak sembarang orang dipilih (untuk ke Lombok), jadi saya rasa ini kesempatan baik sekali," ujar dia di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Jumat (31/8/2018).

Dia pun menyampaikan, keberangkatannya ini juga didukung oleh pihak keluarga. "Sangat support sekali. Ya itu tadi, (meskipun ada gempa berlanjut) malah didukung karena kesempatannya enggak datang dua kali," kata dia.

Sementara itu, seorang CPNS baru dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Dolly (25) menyatakan, ia menerima instruksi langsung dari Kementerian PUPR untuk dapat berangkat ke Lombok, dan menganggapnya sebagai bagian dari pelatihan juga.

"Jadinya kita nanti di sana itu, kalau saya dari Bina Marga, kita spesialisasinya membantu bangun rumah. Karena itu bagian dari teknologi PUPR. Walaupun sepertinya kurang sesuai dengan kita (Ditjen Bina Marga) karena biasanya bangun jalan dan jembatan, cuman kita belajar juga dari bidang lain yang ke PUPR-an," paparnya.

Pria yang juga lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga menegaskan, pihak keluarga sama sekali tidak keberatan terkait kepergian dirinya yang harus membantu sekaligus menimba ilmu di Tanah Lombok.

"Kalau dari keluarga sendiri kebetulan mendukung karena ini bagian dari pendewasaan. Dan juga kebetulan ini karena ada alasan kemanusiaan," tutur dia.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 


Kirim Ratusan Insinyur ke Lombok, Ini Pesan Menteri PUPR

Rombongan para insinyur berstatus CPNS ini sengaja dilepas untuk menjadi tenaga pendamping bagi masyarakat Lombok dalam membangun rumah kualitas tahan gempa. Foto: Liputan6.com/Maulandy
Rombongan para insinyur berstatus CPNS ini sengaja dilepas untuk menjadi tenaga pendamping bagi masyarakat Lombok dalam membangun rumah kualitas tahan gempa. Foto: Liputan6.com/Maulandy

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menerbangkan sebanyak 198 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pria angkatan 2017 dengan dua pesawat Hercules milik TNI AU dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat 31 Agustus 2018.

Rombongan CPNS itu sengaja dilepas untuk menjadi tenaga pendamping bagi masyarakat Lombok dalam membangun rumah kualitas tahan gempa.

Pada Kamis, 30 Agustus 2018 kemarin, Kementerian PUPR telah memberangkatkan 178 orang insinyur muda dengan dua pesawat Hercules di Bandung, serta 24 orang dengan mengenakan pesawat komersil lantaran keterbatasan kapasitas kapal milik TNI AU tersebut.

Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mewanti-wanti kepada jajaran CPNS 2017 yang pihaknya utus, agar dapat bekerja dengan baik di lapangan serta menjaga nama baik institusi.

"Kalian akan berada di NTB untuk mendampingi masyarakat NTB yang kena dampak bencana gempa bumi. Jadi ini bukan wisata gempa bumi. Pesan saya, jaga kredibilitas institusi PUPR, khususnya dalam mendampingi masyarakat membangun rumah mereka kembali," ungkapnya di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Dia memperkirakan, terdapat lebih dari 78 ribu rumah warga lokal yang rusak berat akibat diguncang bencana. Selain memberangkatkan calon aparatur sipil negara barunya, lanjutnya, Kementerian PUPR juga telah memberi bantuan senilai Rp 50 juta agar bisa merekonstruksi ulang hunian yang hancur.

"Kami diberi waktu 6 bulan harus selesai untuk rumah penduduk, kalau sarana dan prasarana publik tadi sampai dengan akhir Desember 2019. Untuk bangun rumah penduduk, kami memberangkatkan insyinyur muda Kementerian PUPR yang diterima 2017 kemarin dan sekarang dalam pendidikan dasar," paparnya.

"Mulai besok (Sabtu, 1/9/2019) dan Minggu (2/8/2018), mereka dilakukan training bersama masyrakat untuk mmbangun Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat). Nanti akan dibentuk tim, satu tim 9 orang, ada TNI, masyarakat mahasiswa, dan PUPR," dia menambahkan.

Selain itu, Menteri Basuki menyebutkan, sebanyak 400 CPNS 2017 Kementerian PUPR tetap akan berada di Lombok sampai masyarakat setempat bisa terbantu membangun rumah sendiri.

"Enggak ada batas waktu. Pendidikan hanya dua hari saja, tanggal 1 September harus mulai dibangun," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya