Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) membangun infrastruktur pengendali banjir di Palembang untuk mengurangi banjir akibat melimpasnya Sungai Bendung yang bermuara di Sungai Musi.Â
Sungai Bendung tercatat sering melimpas dan mengakibatkan genangan seluas 285 hektar karena pada saat musim hujan terjadi arus balik (backwater) dari Sungai Musi.
Dalam peninjauannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menekankan, pendekatan non-struktural seperti kebiasaan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai juga berperan penting dalam pengurangan risiko banjir.Â
Advertisement
Baca Juga
"BBWS sebagai water manager harus bertindak apabila ada orang yang buang sampah sembarangan ke sungai. Upaya lainnya setidaknya dengan menyediakan tempat sampah di pinggiran sungai," tegas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (30/8/2018).Â
Untuk mengatasi masalah sampah di Sungai Bendung, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, Ditjen Sumber Daya Air, akan melibatkan pihak TNI untuk mewujudkan Sungai Bendung yang bersih dari sampah.Â
Sementara itu, upaya mengurangi banjir dilakukan dengan cara mempercepat aliran Sungai Bendung dengan normalisasi kali dan pembangunan pompa banjir di Hilir Sungai Bendung yang dilengkapi dengan kolam retensi dan pintu air otomatis yang dikerjakan oleh BBWS Sumatera VIII. Normalisasi Sungai Bendung dilakukan sepanjang 5,5 Km melalui perkuatan tebing sungai.
Kolam retensi yang dibangun di muara Sungai Bendung seluas 1 hektar dengan kapasitas 50.000 m3 digunakan sebagai tampungan air pada musim hujan.Â
Kolam dilengkapi enam pompa berkapasitas masing-masing 6 ribu liter per detik dan bangunan rumah pompa dan genset. Fungsi pompa banjir ini adalah memompa air dari Sungai Bendung menuju Sungai Musi pada saat tinggi muka air Sungai Musi lebih tinggi dari Sungai Bendung.Â
Â
Â
Pembangunan Kolam dan Pompa Pengendali Banjir
Lokasi pembangunan kolam dan pompa pengendali banjir berada di Jalan Aligatmir, Kecamatan Ilir Timur III, Kota Palembang.
Dengan berbagai upaya struktural (pembangunan fisik) tersebut diharapkan mengurangi risiko banjir akibat luapan Sungai Bendung.Â
Selain itu, ada normalisasi, pembangunan kolam retensi dan stasiun pompa, luas genangan eksisting banjir dari sekitar 285 hektar akan berkurang menjadi 46 ha.
Lama waktu genangan juga lebih singkat dari 16 jam dengan ketinggian genangan 30-70 cm, menjadi 3 jam dengan tinggi genangan 10-20 cm (banjir yang dapat tereduksi 84 persen).
Pekerjaan pembangunan pompa tersebut dilakukan oleh PT SAC Nusantara-PT Basuki Rahmanta Putra lewat Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 239,98 miliar melalui sistem tahun jamak selama empat tahun anggaran sejak 2015 dan akan selesai akhir 2018.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement