Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djayadi menyatakan, apabila dinamika ketidakpastian perekonomian global dapat diredam, maka indeks harga saham gabungan (IHSG) juga akan bergerak positif.
Inaryo meyakini, apabila hal tersebut mampu dilakukan, maka IHSG dapat tembus di lever 6.000. "Kalau melihat indikasinya memang sepanjang luar itu tidak bergejolak luar biasa, kita tekanannya sudah tidak terlalu besar lagi. Insya Allah di akhir tahun (IHSG) tembus di 6.000 lebih," ujar Inarno saat ditemui di Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Minggu (23/9/2018).
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, Inarno tidak bisa prediksi pertumbuhan laju IHSG hingga akhir tahun nanti. Yang jelas, kata dia, IHSG ke depan akan tetap stabil dan mampu menembus melewati level 6.000.
"Saya enggak berani bilang berapa-berapanya, tapi mungkin sudah lebih stabil dari sebelumnya," imbuh Inaryo.
Inaryo mengakui, berbagai hantaman dari eksternal memang berdampak dan mempengaruhi terhadap penurunan IHSG. Apalagi dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Untuk eksternal kami susah prediksi karena perang dagang AS - China juga masih belum mereda. Tapi kalau tidak ada, kami optimistis," terangnya.
Sebagai informasi, meskipun sempat berada di bawah tekanan, laju IHSG bergerak positif sepanjang pekan ini dengan ditutup naik 0,45 persen ke level 5,957.74 poin dari 5,931.28 poin pada pekan sebelumnya. Sejalan dengan kenaikan IHSG, nilai kapitalisasi pasar pada pekan ini juga meningkat 0,55 persen ke posisi Rp 6,704.19 triliun dari Rp 6,667.57 triliun.
Â
Peningkatan pada Pekan Terakhir
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan terakhir mengalami peningkatan sebesar 12,95 persen menjadi Rp 7,29 triliun dari Rp 6,45 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian BEI juga meningkat 5 persen menjadi 9,52 miliar unit saham dari 9,06 miliar unit saham pada pekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi harian BEI juga mengalami peningkatan, yakni sebesar 13,62 persen menjadi 398,28 ribu kali transaksi dari 350,53 ribu kali transaksi.
Kenaikan tersebut juga salah satunya disumbang oleh investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 1,014 triliun di sepanjang pekan ini dan sepanjang tahun 2018 investor asing telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp 52,78 triliun.
Reporter: Dwi Aditya PutraÂ
Sumber: Merdeka
Advertisement