Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 2 obligasi pekan ini, meski pasar saham sempat mencatat pelemahan signifikan pada periode 17 hingga 21 Maret 2025.Seperti diketahui, perdagangan saham di BEI sempat dihentikan sementara (trading halt) pada Selasa, 18 Maret 2025 lantaran terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 5 persen.
Melansir laman resmi BEI, Sabtu (22/3/2025)Â terdapat 2 pencatatan obligasi di BEI pekan ini, yaitu pada Senin (17/3), Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap V Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance mulai dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 atau Rp 2,5 triliun.
Baca Juga
Hasil pemeringkatan dari Fitch Rating Indonesia atas Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap V Tahun 2025 adalah AA+ (idn) (Double A Plus) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Advertisement
Kemudian pada Jumat (21/3) kemarin, BEI mencatat Obligasi Berkelanjutan I Hino Finance Indonesia Tahap I Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Hino Finance Indonesia dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000.000,00 atau Rp 500 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Rating Indonesia atas Obligasi Berkelanjutan I Hino Finance Indonesia Tahap I Tahun 2025 adalah AA+ (Double A Plus) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat di BEI sepanjang tahun 2025 adalah 25 emisi dari 18 emiten senilai Rp 30,92 triliun.
Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI saat ini berjumlah 604 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 486,20 triliun dan USD 105,75 juta, yang diterbitkan oleh 134 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 192 seri dengan nilai nominal Rp 6.190,33 triliun dan USD 502,10 juta.
Selain itu, di BEI juga telah tercatat sebanyak 8 emisi EBA dengan nilai Rp 2,41 triliun.
IHSG Tersungkur 1,9 Persen, Transaksi Saham Sentuh Rp 21,7 Triliun
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tinggalkan posisi 6.300 pada perdagangan Jumat (21/3/2025). Mayoritas sektor saham memerah.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,94 persen ke posisi 6.258,17. Indeks saham LQ45 terpangkas 2,56 persen ke posisi 692,02. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.426,16 dan level terendah 6.218,60. Sebanyak 476 saham melemah sehingga bebani IHSG. 135 saham menguat dan 187 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.272.059 kali dengan volume perdagangan 21,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 21,7 triliun. Di pasar negosiasi, transaksi saham BBCA mencapai Rp 2,1 triliun.
Saham BBCA melemah 5,67 persen ke posisi Rp 7.900 per saham. Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.750 dan level terendah Rp 7.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 19 kali dengan volume perdagangan 2.549.497 saham.
Di pasar regular, saham BBCA turun 5,67 persen ke posisi Rp 7.900 per saham. Saham BBCA dibuka turun ke posisi Rp 8.275 per saham dari perdagangan sebelumnya Rp 8.375 per saham.
Harga saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.275 dan level terendah Rp 7.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 113.132 kali dengan volume perdagangan 6.328.661 saham. Nilai transaksi Rp 5,1 triliun.
Mayoritas sektor saham melemah kecuali sektor saham industri naik 0,29 persen. Sektor saham teknologi terpangkas 5 persen, dan catat koreksi terbesar.
Sektor saham energi susut 1,02 persen, sektor saham basic merosot 2,83 persen, dan sektor saham consumer nonsiklikal tergelincir 2,17 persen.
Lalu sektor saham consumer siklikal melemah 3,68 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 1,18 persen, sektor saham keuangan turun 1,96 persen, sektor saham properti melemah 2,59 persen. Lalu sektor saham infrastruktur susut 1,36 persen dan sektor saham transportasi merosot 1,14 persen.
Advertisement
Gerak Saham
Harga saham BSBK melemah 3,77 persen ke posisi Rp 51 per saham. Harga saham BSBK berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 50 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.638 kali dengan volume perdagangan 660.185 saham. Nilai transaksi Rp 3,4 miliar.
Harga saham ACES berbalik arah memerah jelang akhir pekan ini. Harga saham ACES susut 0,99 persen ke posisi Rp 500 per saham. Saham ACES berada di level tertinggi Rp 540 dan terendah Rp 492 per saham.
Total frekuensi perdagangan 8.234 kali dengan volume perdagangan 1.498.509 saham. Nilai transaksi Rp 76,9 miliar.
