Cara PGN Berupaya Picu Pertumbuhan Ekonomi Jatim

Penggunaan gas bumi sebagai alternatif memberikan banyak manfaat dibandingkan bahan bakar konvensional, terutama Liqufied Petroleum Gas (LPG) bagi rumah tangga dan batu bara buat industri.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 04 Okt 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2018, 12:00 WIB
20160921-Pekerja Jaringan Pipa Gas PGN-Jakarta- Helmi Afandi
Pekerja merawat jaringan pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jakarta, Rabu (21/9/2016). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui layanan integrasi gas bumi berupaya memicu pertumbuhan perekonomian regional di Jawa Timur (Jatim). Hal ini disebabkan efisiensi bagi para pelanggan, mulai dari segmen rumah tangga hingga industri besar.

‎Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama mengatakan, hingga kini penggunaan gas bumi belum terlalu luas di kalangan masyarakat.

Di sisi lain, penggunaan gas bumi sebagai alternatif memberikan banyak manfaat dibandingkan bahan bakar konvensional, terutama Liqufied Petroleum Gas (LPG) bagi rumah tangga dan batu bara buat industri.

Rachmat melanjutkan, saat ini PGN telah memperkenalkan PGN Integrated Solution. Tujuannya, untuk menumbuhkan perekonomian nasional. Solusi terintegrasi dalam pelayanan gas bumi bagi PGN merupakan wujud dari fokus pada penguatan bisnis inti.

“Dengan fokus pada bisnis inti, kami perlahan mampu memperkuat rantai pasok hingga pelayanan teknis kepada konsumen,” kata Rachmat, di Jakarta, Kamis (4/10/2018).

Secara teknis, solusi terintegrasi dari PGN itu meliputi dari penyediaan energi gas bumi melalui berbagai pilihan moda gas pipa, Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).

Selanjutnya, solusi pembangunan infrastruktur gas bumi, solusi penyediaan energi listrik bertenaga gas bumi, sistem dan sarana pendukung operasional, dan pemeliharaan infrastruktur gas bumi, jasa konstruksi rekayasa teknis.

“Kami juga menyediakan solusi informasi dan teknologi terpadu, serta solusi dan pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas bumi lainnya,” tutur Rachmat.

Di sisi lain, dengan kemampuan tersebut, dia meyakini kontribusi besar PGN ke depan untuk pembangunan perekonomian di wilayah Jawa Timur.

 

Penyaluran Gas Bumi

Gaslink, Gas Bumi Tanpa Pipa
Pekerja memasang instalasi Gaslink PGN di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/10). Gaslink merupakan inovasi PGN memperluas pemanfaatan gas bumi ke masyarakat, salah satunya melalui pendistribusian gas tanpa melalui pipa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk Jawa Timur, PGN saat ini telah mampu menyalurkan gas bumi sebesar 836 MMScfd. Selain itu, secara angka, PGN juga berhasil mengangkut gas bumi untuk sektor transportasi sebanyak 728 MMScfd.

“Apalagi wilayah Jawa Timur adalah penyangga kinerja industri nasional, paling besar,” imbuhnya.‎Dengan kemampuan tersebut, PGN telah melayani 199.454 pelanggan segmen rumah tangga, sebanyak 1.493 pelanggan UKM, dan 2.250 pelanggan komersial dan industri.‎

Untuk wilayah operasi Distribusi Jawa Timur, PGN mempunyai pipa sepanjang 1.075 km. Selain itu, terdapat 321,9 km jaringan gas rumah tangga.

Khusus wilayah operasi ini, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 55.023 pelanggan dari berbagai segmen pengguna dengan pemakaian gas bumi sebesar 133,87 BBTUD per Agustus 2018.

Dari jumlah itu, segmen indutri dan pembangkit listrik telah mencatatkan konsumsi gas bumi sebesar 128,34 BBTUD dari sebanyak 465 pelanggan. Sedangkan sektor komersial dan UKM tercatat mengkonsumsi sebanyak 4,68 BBTUD, dan sektor rumah tangga mencapai 0,85 BBTUD.

Sebagai wilayah industri yang menopang kinerja ekspor nasional, Jawa Timur mempunyai industri olahan yang produktif. Dari catatan PGN, sektor industri olahan paling banyak menyerap gas bumi layanan PGN terdapat di produsen produk kimia, makanan, keramik, dan baja dasar. "Kami yakin tiap tahun akan terdapat pertumbuhan,” tandasnya.‎

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya