PGN Akuisisi Pertagas, Pasokan Gas di Sumut Lebih Optimal

Pelanggan di Sumatera Utara mengandalkan gas PGN untuk keperluan industri hingga rumah tangga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 26 Sep 2018, 20:10 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2018, 20:10 WIB
Gaslink, Gas Bumi Tanpa Pipa
Petugas memasang instalasi Gaslink PGN di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/10). Gaslink merupakan inovasi PGN memperluas pemanfaatan gas bumi ke masyarakat, salah satunya melalui pendistribusian gas tanpa melalui pipa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjamin optimalisasi pelayanan dan pasokan gas kepada konsumen, seiring penguatan fondasi bisnis melalui akuisisi 51 persen  kepemilikkan PT Pertamina Gas (Pertagas).

Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, mengatakan masuknya PGN ke dalam induk Pertamina selaku Holding BUMN Migas,  dilanjutkan dengan integrasi Pertagas kepada perseroan memberikan ruang likuiditas dana ekspansi.

"Selain itu, bersamaan dengan akuisisi akan menjadikan pasar gas lebih menjanjikan buat perseroan, sehingga ke depan ekspansi pasar hingga mancanegara bisa disasar lebih mudah," kata Rachmat, di Jakarta, Rabu (26/9/2019).

Rachmat melanjutkan,segmen transmisi dan distribusi gas bagi PGN pun lebih terjamin dengan kepemilikan langsung Pertagas.‎ Keuntungan lainnya, pembentukan holding pada akhirnya berkorelasi dengan integrasi 96 persen infrastruktur gas hilir. 

Dengan demikian, akan terdapat jaminan pasokan yang lebih meyakinkan baik yang berasal dari gas konvensional dan gas alam cair Liquified Natural Gas  (LNG) untuk jangka panjang dan akan menjadi nilai lebih kepada konsumen. 

"Tentunya, dengan segala keunggulan komparatif yang dimiliki, maka harga gas yang kompetitif kepada konsumen niscaya terjaga dalam masa mendatang," tutur dia.

Sementara itu, lewat akuisisi ini pun, operasi penyaluran gas kepada konsumen akan lebih singkat dan terjamin. Sebagai contoh, skema penyaluran gas di Sumatera Utara, yang dilakukan dengan skema melibatkan jaringan transmisi Pertagas.

Gambarannya, gas diangkut dari sumber di Papua, Sulawesi maupun Kalimantan ke tempat liquifaksi dan selanjutnya akan diantar ke pipa transmisi Pertagas di Arun-Belawan. Dari sana, gas didistribusikan melalui jaringan pipa PGN sepanjang 627 km.

 

Segmen Industri dan Komersial

Gaslink, Gas Bumi Tanpa Pipa
Pekerja memasang instalasi Gaslink PGN di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/10). Gaslink merupakan inovasi PGN memperluas pemanfaatan gas bumi ke masyarakat, salah satunya melalui pendistribusian gas tanpa melalui pipa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam pelayanan konsumen, khususnya untuk segmen industri dan komersial, perseroan senantiasa mempertimbangkan aspek ketersediaan, aksestabilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan. Terlebih, lanjutnya, untuk wilayah Sumatera Utara yang tengah menghadapi geliat pertumbuhan industri.

"Segala upaya kami arahkan untuk mengoptimalkan pasokan gas dan pelayanan konsumen di Sumatera Utara," kata dia.

Area operasi Sumatera Utara, khususnya Medan telah beroperasi sejak 1985, dan merupakan salah satu pionir distribusi gas PGN. Tercatat hingga Agustus 2018, terdapat 19.495 pelanggan rumah tangga, 402 pelanggan kecil, dan 120 pelanggan industri maupun komersial.

Selama itu pula, pasokan gas diperoleh di antaranya dari Pertamina EP Lapangan Pangkalan Susu dan Lapangan Pantai Pakam Timur. Selain Pertamina, pasokan gas juga ditopang Triangle Pase Inc. yang bersumber dari Lhokseumawe, Aceh.

Pelanggan di Sumatera Utara mengandalkan gas PGN untuk keperluan industri seperti operasional ketel pabrik, hingga keperluan rumah tangga. 

"Dengan adanya langkah strategis yang diambil perseroan, kami berkomitmen menjadikan pasokan gas sebagai pendorong kemajuan industri di Sumatera Utara," tutur Rachmat.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya