Langkah BI Kembangkan Ekonomi Digital di RI

Jika pelaku usaha kecil dapat didorong ke pasar digital maka akan sangat membantu peningkatan kapasitas ekonomi.

oleh Merdeka.com diperbarui 10 Okt 2018, 12:15 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 12:15 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo di acara Central Banking Forum di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Gubernur BI Perry Warjiyo di acara Central Banking Forum di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: BI

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan Indonesia sedang berupaya meningkatkan pemanfaatan ekonomi digital sebagai salah satu faktor pendorong ekonomi. Dia pun membeberkan beberapa strategi pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

Langkah pertama yang bakal dioptimalkan adalah menjadikan ekonomi digital sebagai sarana untuk meningkatkan kelas serta keuntungan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Untuk banyak negara berkembang termasuk Indonesia ada banyak keuntungan dari digital ekonomi untuk mengangkat keuntungan dari UKM. E-commerce," kata dia dalam acara 'Joint Bank Indonesia-Federal Reserve Bank of New York Central Banking Forum', di Conrad Hotel, Bali, Rabu (10/10/2018).

Sebab, jika pelaku usaha kecil dapat didorong ke pasar digital, maka hal tersebut akan sangat membantu peningkatan kapasitas ekonomi.

"Untuk Indonesia ini hal yang menjadi fokus kita sekarang, bagaimana mendorong startup dari para pelaku UKM lokal," ujar Perry Warjiyo.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Inklusi Keuangan

Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Indonesia Tawarkan Infrastruktur Menjajikan di IMF-WB
Gubernur BI Perry Warjiyo memberi sambutan dalam acara IIF 2018 di IMF-WB 2018, Bali, Selasa (9/10). Indonesia membutuhkan pembiayaan infrastruktur untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi RPJM 2015-2019 sebesar 5%-7%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia juga juga akan mendorong pemanfaatan ekonomi digital untuk mengerek inklusi keuangan. Meskipun demikian, kata Perry, Bank Indonesia serta instansi terkait tetap akan mengawasi serta mengatur melalui berbagai regulasi.

"Inklusi finansial tanpa menimbulkan shadow banking. Itu juga arah yang kita tuju. Otoritas finansial, bank Indonesia, melakukan joint regulasi, joint office untuk membuat regulasi sandbox," tegasnya.

"Bank Indonesia juga menggunakan lebih banyak uang elektronik, bersama Pemerintah untuk transfer program bantuan sosial. Kita juga lakukan elektronifikasi di jalan tol," tandas Perry.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya