Ini Cara LPEI Bawa UMKM Indonesia Mendunia

Untuk tahun 2019, LPEI akan menggandakan jumlah UKM yang GoLive sebanyak 200 UKM.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Okt 2018, 11:19 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2018, 11:19 WIB
Berburu Produk Unggulan di Trade Expo Indonesia 2018
Chief of Corcomm, Social Responsibility & Security PT Astra Int, Pongki Pamungkas dan Head of Corcomm, Boy Kelana Soebroto melihat produk UMKM mitra Yayasan Dharma Bhakti Astra di Trade Expo Indonesia 2018, ICE BSD, (25/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank berupaya untuk melakukan pendampingan kepada UMKM di Indonesia demi bisa meningkatkan daya saing mereka hingga bisa melakukan ekspor.

Coaching Program for New Exporters (CPNE) adalah salah satu program yang dimiliki perusahaam dalam membantu para pelaku UMKM Indonesia agar menjadi UMKM berorientasi ekspor dan juga menyiapkan sebanyak mungkin calon-calon eksportir yang handal dan tangguh, baik ekspor secara langsung maupun tidak langsung dan siap bersaing di pasar global.

Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan target CPNE tahun ini adalah 100 UKM yang GoLive di marketplace global dan CPNE juga menyiapkan banyak pelaku usaha untuk menjadi eksportir.

“Untuk tahun 2019, LPEI akan menggandakan jumlah UKM yang GoLive sebanyak 200 UKM,” ujar Sinthya Roesly.

Dalam rangka mendorong ekspor nasional, LPEI memfasilitasi UKM binaan dan nasabah UKM untuk bertemu dengan calon pembeli di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 yang diselenggarakan selama 5 hari (24–28 Oktober 2018) di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Banten. UKM binaan merupakan peserta CPNE yang telah mendapatkan pelatihan serta pendampingan dari LPEI selama satu tahun ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Runa Jewely

Berburu Produk Unggulan di Trade Expo Indonesia 2018
Pengunjung melihat booth UMKM Kerajinan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) di Trade Expo Indonesia 2018, ICE BSD, Kamis (25/10). Sebanyak 8 UMKM kerajinan mitra YDBA mengikuti pameran yang berlangsung pada 24 - 28 Oktober 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Salah satu pelaku UKM Ekspor yang mengikuti TEI 2018 yaitu produsen perhiasan bernama Runa Jewelry. Perusahaan ini menjadi peserta CPNE sejak dua tahun lalu sehingga kini mampu meningkatkan pemasaran produknya di pasar global.

Desainer dan Owner Runi Palar Jewelry, Xenia Palar, mengatakan program CPNE memberikan dampak positif bagi perusahaan. Selama mengikuti CPNE, Runi Palar Jewelry mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola perusahaan.

Demikian juga dengan meningkatnya kemampuan dalam mengelola website, serta manajemen keuangan. Berbagai pengetahuan tersebut diperoleh dari seminar-seminar yang dilakukan oleh LPEI selama program CPNE.

"Kemampuan tersebut penting bagi perusahaan sehingga lebih leluasa merambah ke pasar global," ujar Xenia.

Setelah mengikuti CPNE, Runi Palar Jewelry mampu memasarkan produknya ke luar negeri melalui berbagai pameran. Berbagai keuntungan yang diperoleh oleh Runi Palar Jewelry, antara lain mendapatkan booth gratis serta dapat terhubung dengan calon pembeli dari luar negeri.

LPEI juga mendukung Runi Palar Jewelry untuk mengikuti berbagai kegiatan di luar negeri, seperti fashion show yang diselenggarakan di Vienna, Austria pada September 2018 dan Kazakhstan.

Perusahaan ini juga memperoleh pembiayaan dari LPEI ungtuk memperkuat permodalan sehingga mampu meningkatkan kapasitas produksinya serta mampu merambah pasar luar negeri di kawasan Asia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya