Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Capai 6,41 Persen di Kuartal III 2018

Penyelenggaraan Asian Games 2018 pada bulan Agustus hingga September lalu cukup memberikan dorongan sektor perdagangan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Nov 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 11:30 WIB
2018, Menko Perekonomian Patok Pertumbuhan Ekonomi Harus 5,4 Persen
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (28/4). Pertumbuhan ekonomi Indonesia, menurut Darmin Nasution, masih kecil lantaran belum ada orientasi ekspor dari industri dalam negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat melambat pada kuartal sebelumnya, perekonomian DKI Jakarta kembali meningkat pada kuartal III 2018. Ekonomi DKI Jakarta pada kuartal III tumbuh 6,41 persen (yoy) dan sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia (BI). Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini menandai masih positifnya prospek kinerja perekonomian.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Trisno Nugroho menjelaskan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada kuartal III 2018 terutama ditopang oleh membaiknya pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), yang salah satunya disumbang oleh progres pembangunan jalur MRT dan LRT di Ibu Kota.

"Di sisi lain, semakin dekatnya pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden 2019 berdampak pada semakin intensifnya kegiatan-kegiatan konsolidasi partai politik, sehingga turut mendorong konsumsi," kata dia dalam keterangannya, Selasa (6/11/2018).

Konsumsi pemerintah juga mencatat kinerja pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal tersebut didorong semakin dekatnya akhir tahun dan periode tutup buku, sehingga realisasi dan penyerapan anggaran lebih terakselerasi dibandingkan dengan paruh pertama pada tahun berjalan.

Namun, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III tidak setinggi kuartal sebelumnya. "Hal tersebut disebabkan normalisasi belanja masyarakat setelah melakukan konsumsi yang cukup banyak pada kuartal sebelumnya, khususnya pada masa puasa, Idul Fitri, serta masa libur tahun ajaran," ungkap Trisno.

Pada sisi lapangan usaha (LU), penyelenggaraan Asian Games 2018 pada bulan Agustus hingga September lalu cukup memberikan dorongan yang positif pada LU Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan capaian pertumbuhan yang masih relatif tinggi, yaitu mencapai 6,55 persen (yoy).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dampak Asian Games 2018

Wow, Pesta Kembang Api Menakjubkan Semarakkan Pembukaan Asian Games 2018
Pesta kembang api menyemarakkan upacara pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8). (Liputan6.com/JohanTallo)

Pertumbuhan sektor perdagangan yang masih dapat dikatakan tinggi tersebut tidak terlepas dari peran para atlet dan kontingen peserta Asian Games yang membelanjakan uangnya di Ibu Kota, serta besarnya animo masyarakat dalam membeli pernak-pernik khas Asian Games.

Lebih lanjut, sejalan dengan pertumbuhan positif pada investasi bangunan dan terus berlanjutnya progress pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta, LU Konstruksi mencatat pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang melambat berdampak pada tertahannya pertumbuhan LU Industri Pengolahan sehingga tidak dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.

"Pelaku usaha masih berhati-hati untuk meningkatkan volume usahanya sambil terus mengikuti perkembangan kemampuan daya serap masyarakat," tambah Trisno.

Kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2018 menunjukkan masih positifnya prospek ekonomi Jakarta. Oleh karena itu Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Jakarta masih mampu tumbuh relatif tinggi pada triwulan berikutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya