Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia melalui cabang internasionalnya di New York, Amerika Serikat (AS) mampu meningkatkan aset trade finance sebesar 25 persen dari USD 60,5 juta menjadi USD 75,4 juta, pada Kuartal III Tahun 2018 dibandingkan akhir 2017.
Direktur Tresuri dan Internasional, Bapak Rico Rizal Budidarmo mengatakan, raihan trade finance ini, antara lain diperoleh dari rangkaian aktivitas yang digelar yang memberikan penjelasan mengenai Indonesia, sebagai target investasi dan perdagangan yang digelar BNI bersama berbagai pihak.
Salah satunya dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, Amerika Serikat. BNI dan KJRI New York pada 8 November 2018 menggelar forum bisnis bertema Business Forum on Trade, Tourism, and Investment (TTI) in Indonesia.
Advertisement
Event seperti ini dinilai menjadi salah satu faktor pendorong tumbuhnya transaksi perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat. Alhasil, BNI mampu mencatatkan pertumbuhan transaksi Trade Finance hingga kuartal III Tahun 2018 sebesar 25 persen dibandingkan posisi yang sama tahun 2017.
"BNI New York mampu meningkatkan aset trade finance sebesar 25% pada Kuartal III Tahun 2018 terhadap akhir tahun 2017, yaitu dari USD 60,5 juta menjadi USD 75,4 juta," jelas dia dalam keterangannya, Jumat (16/11/2018).
Pada acara tersebut, perwakilan BNI berdiskusi secara langsung dengan investor dan pebisnis AS dalam memfasilitasi layanan perbankan yang dapat disediakan sebagai pendukung transaksi perdagangan Indonesia – Amerika Serikat.
Forum bisnis kali ini dihadiri lebih dari 200 pebisnis dan investor AS. Forum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempromosikan potensi kerjasama ekonomi antara AS dan Indonesia dalam bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi.
Empat bidang utama yang diangkat dalam kegiatan tersebut antara lain pariwisata, ekonomi kreatif, infrastruktur, dan manufaktur.
Forum ini menghadirkan para pembicara seperti Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas T Lembong, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Budi Bowoleksono, Konsul Ekonomi KJRI New York Winanto Adi, serta Wayne Forrest dari Kamar Dagang Indonesia Amerika di New York.
Diskusi juga menjadi lebih kaya dengan hadirnya Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake, Mantan Dubes AS untuk Indonesia Cameron Humme, dan pembicara e-commerce dari Bukalapak M Fajrin Rasyid, serta Pembicara PT Pan Brothers Anne Patricia. Forum Bisnis ini diharapkan dapat mendorong kerja sama ekonomi Indonesia dan AS yang lebih erat dan menguntungkan kedua belah pihak.
Acara ini juga didukung beberapa kantor perwakilan lembaga pemerintah dan perbankan Indonesia di New York, antara lain Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) New York, Kantor Perwakilan Bank Indonesia New York, dan bank BUMN lainnya.