3 Pola Kerja yang Hanya Bikin Kamu Repot

Hindari pola kerja yang hanya membuat kamu repot.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 10 Des 2018, 07:20 WIB
Diterbitkan 10 Des 2018, 07:20 WIB
Bekerja di Kantor
Ilustrasi Foto Bekerja di Kantor (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Hanya kerja dan kerja tanpa rencana yang jelas hanya akan menguras tenagamu saja. Ujung-ujungnya pekerjaan tidak akan selesai, dan mungkin malah semakin menumpuk karena tidak adanya fokus.

Penelitian Universitas Stanford menyebut, orang-orang yang kerja beberapa hal sekaligus (multitask) akan membuat otak mereka bekerja kurang efektif. Dan berbeda dari anggapan, justru multitasking bisa menghabiskan waktu.

Melansir Fast Company, menghilangkan kebiasaan multitasking bisa menghemat waktu dan memberikan kejernihan mental per hari sebanyak 30 hingga 40 persen. Menghilangkan multitasking tidaklah mudah, karena hal itu merupakan efek dari beberapa hal yang tidak efektif dari pola pekerjaanmu.

Apa saja hal-hal yang membuat pekerjaan tidak efektif sehingga melahirkan pola kerja yang justru menghabiskan waktu? Dilansir dari Fast Company, berikut tiga hal berikut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Kamu Tak Punya Roadmap

11 Inspirasi Meja Kerja yang Membuat Anda Ingin Bekerja di Rumah
Ilustrasi bekerja

"Kita hidup dan bekerja pada lingkungan yang penuh distraksi. Dan salah cara melawan hal itu adalah memiliki roadmap untuk hari-harimu," ujar konsultan produktivitas Julie Morgenstern.

Alasan besar mengapa para pekerja tidak fokus adalah sedari awal mereka tidak memiliki rencana. Morgenstern menyarankan untuk membuat rencana kerja pada malam sebelumnya untuk mengantisipasi di mana pekerjaanmu bisa terhambat.


2. Kamu Ingin Segalanya Sempurna

Angsa Hamburg Diungsikan Selama Musim Dingin
Olaf Niess menangkap angsa untuk dibawa menuju rumah musim dingin di sungai Alster, kota Hamburg, Jerman, 20 November 2018. Dikatakan, tradisi memindahkan angsa dari sungai Alster sudah dilakukan ratusan tahun yang lalu. (DANIEL REINHARDT/DPA/AFP)

Menyambung poin pertama, menyiapkan roadmap juga membantu melindungi dari keinginan perfeksionisme dan menunda-nunda pekerjaan, yang menurut Morgenstern ternyata dua hal itu berhubungan.

Para perfeksionis cenderung terjebak pada pikiran hitam-putih, mereka percaya suatu pekerjaan itu buruk bila tak bertemu standar mereka yang terlampau tinggi. Menurut Morgenstern, akibat memiliki standar yang ketinggian, para perfeksionis pun malah menunda-nunda penyelesaian sesuatu.

"Dengan kata lain, kamu bisa saja menghabiskan waktu untuk tugas yang tidak ada untungnya mendapat investasi waktu," jelas MOrgenstern.

Teknik Morgenstern untuk melawan perfeksionisme adalah menentukan tiga level performa untuk suatu tugas, yakni menuliskan hal minimum, moderat, dan maksimum yang dapat kamu kerjakan. Ini lebih baik dari perfeksionisme yang menurut Morgenstern adalah pendekatan yang tidak memakai pikiran.


3. Kamu Tidak Meluangkan Waktu untuk Fokus

Ilustrasi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di langit malam
Ilustrasi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di langit malam (NASA)

Ternyata membuat santai pikiran juga penting dalam bekerja. Ahli produktivitas Chris Bailey menilai bahwa orang-orang butuh waktu untuk tidak sibuk agar pikiran mereka bisa berkelana dan memunculkan ide baru. Hal demikian justru bisa membuat seseorang kembali fokus.

Lakukan hal yang kamu sukai untuk membantu pikiran keluar sejenak dari fokus. Namun, ingat itu bukan berarti memakai media sosial untuk membuat pikiran santai.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya