Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menargetkan dua ruas tol yang tengah digarapnya bisa digunakan saat Lebaran 2019.
Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah agar kedua ruas tol tersebut bisa membantu memecah kemacetan. Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, I Gusti Ngurah Putra mengatakan, salah satu ruas tol yang bisa digunakan untuk Lebaran yaitu Terbangi Besar hingga Palembang. Ruas tol yang menjadi bagian dari Trans Sumatera ini diharapkan bisa selesai Juni 2019.
"2019 itu satu target nasional paket Hutama Karya dari Terbangi Besar sampai ke Palembang sepanjang 185 km diminta selesai juni. Tetapi pemerintah mengkehendaki tol akan dipakai masyarakat saat Lebaran. Kalaupun enggak 100 persen, kami akan coba fungsional. Mungkin akan jauh lebih bagus kondisinya dari Trans Jawa," ujar dia di Jakarta, Jumat (4/1/2018).
Advertisement
Baca Juga
Kemudian, tol Jakarta-Cikampek II (elevated). Ruas tol tersebut juga ditargetkan selesai sebelum Lebaran sehingga bisa memecah kemacetan saat mudik Lebaran.
"Kedua, yang paling menjadi momok Jakpek ditargetkan sebelum Lebaran bisa karena tergantung fungsi material pabrik yaitu box girder. Tapi pemerintah juga minta sebelum Lebaran selesai," ungkap dia.
Namun, yang dalam waktu dekat akan selesai, kata Putra yaitu tol Pasuruan-Probolinggo. Pada Februari 2019, proyek tersebut sudah diserahterimakan kepada operator.
"Selanjutnya Pasuruan-Probolinggo tahun ini harus selesai mungkin Februari bisa PHO (provisional hand over). Kemudian ada juga proyek tahunan juga tersendiri di PU harus selesai desember. Nanti proses tendernya dalam waktu dekat," tutur dia.
Waskita Karya Raih Pinjaman Rp 14,76 Triliun
Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak perusahaan dan cucu usahanya mendapatkan fasilitas pinjaman menjelang akhir 2018. Pinjaman tersebut untuk memenuhi kebutuhan operasional dan modal kerja.
Salah satunya PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) yang merupakan anak usaha PT Waskita Toll Road (WTR) dengan kepemilikan saham sebesar 55 persen. WTR merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham sebesar 79,88 persen.
PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp 7,4 triliun. Fasilitas pinjaman itu berasal dari PT Bank Negara Indonesia Tbk sebagai join mandated lead arranger and bookrunner dan agen fasilitas.
Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai kreditur. Selanjutnya PT Sarana Multi Infrastruktur Indonesia, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk, dan PT Bank DKI sebagai kreditur.
Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk, Shastia Hadiarti menuturkan, fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Cucu usaha PT Waskita Karya Tbk lainnya yaitu PT Waskita Bumi Wira (WBW) mendapatkan pinjaman hingga Rp 5,36 triliun.
Pinjaman itu berasal dari kreditur sindikasi antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur Indonesia, PT Bank Jatim.
Selain itu, PT Bank Bali, PT Bank Riau, PT Bank Riau Kepri, PT Bank Pembangunan Daerah NTT, PT Bank Maluku, PT Bank Pembangunan Daerah Papua.
Kemudian PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Selatan,PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung, PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat, PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, PT Bank CIMB Niaga Syariah dan PT Bank Jatim Syariah. PT Waskita Bumi Wira dimiliki WTR dengan kepemilikan saham sebesar 99,82 persen.
"Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar," ujar Shastia, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 26 Desember 2018.
Penandatanganan fasilitas pinjaman untuk dua cucu usaha tersebut dilakukan pada 21 Desember 2018. Selanjutnya pada 26 Desember 2018, PT Waskita Karya Tbk mendapatkan fasilitas supply chain financing hingga Rp 2 triliun. Fasilitas tersebut berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
"Fasilitas ini akan digunakan untuk modal kerja," tambah Shastia.
PT Waskita Toll Road juga meningkatkan modal disetor dan ditempatkan di PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM). Waskita Toll Road memiliki 99,64 persen saham di KKDM yang merupakan pemegang konsesi jalan tol ruas Bekasi-Cawang-Kampung Melau. Tambahan modal tersebut sekitar Rp 350,25 miliar.
Dengan peningkatan modal itu, struktur kepemilikan saham pada KKDM antara lain WTR memiliki saham sebanyak 99,70 persen dan PT Jasa Marga Tbk memiliki saham sebanyak 0,30 persen.
"Tujuan peningkatan modal disetor dan ditempatkan ini untuk memenuhi kebutuhan operasional KKDM," ujar Shastia.
WTR juga meningkatkan modal disetor dan ditempatkan secara tunai di PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTPPT) sebesar Rp 119,96 miliar. Dengan peningkatan modal tersebut, struktur kepemilikan saham CTPPT antara lain Waskita Toll Road memiliki saham sebanyak 55 persen dan PT Akses Pelabuhan Indonesia memiliki saham sebanyak 45 persen.
Waskita Toll Road juga memberikan pinjaman tunai kepada PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) sebesar Rp 415,83 miliar. PT Cimanggis Cibitung Tollways merupakan perusahaan terafiliasi WTR lantaran kepemilikan saham sebesar 90 persen. Pinjaman ini diberikan kepada CCT untuk memenuhi kebutuhan dana operasionalnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement