Mau Kredit Mobil? Perhatikan 5 Hal Ini Dulu

Keputusan membeli mobil dengan cara kredit atau menyicil perlu pertimbangan yang matang. Simak trik di bawah ini

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 16 Jan 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2019, 08:00 WIB
Sewa Mobil
Ilustrasi beli mobil. (stories.avvo.com)

Liputan6.com, Jakarta - Bentuk promo yang diberikan oleh dealer mobil bermacam-macam. Ada yang menawarkan uang muka kredit yang ringan, bisa dicicil, bahkan ada juga yang memberikan diskon langsung hingga puluhan juta rupiah.

Anda yang kini tengah menimbang-nimbang untuk mengambil kredit mobil, mungkin masih bimbang apakah hal itu akan menjadi keputusan finansial yang tepat.

Kredit mobil termasuk jenis kredit barang konsumsi. Ini karena mobil termasuk jenis barang atau aset yang nilainya terus menurun dari tahun ke tahun. Jadi, keputusan membeli mobil dengan cara kredit atau menyicil perlu pertimbangan yang matang.

Simak trik dari HaloMoney.co.id di bawah ini:

1. Lihat kemampuan dompet

Ini langkah pertama yang perlu Anda jalankan. Cek dulu kemampuan isi kantong. Apakah kondisi finansial saat ini memungkinkan dan mampu untuk menanggung uang muka kredit mobil? Lebih penting lagi, apakah kelak keuangan Anda mampu untuk menanggung beban cicilan kredit mobil setiap bulan?

Mobil termasuk kebutuhan tersier. Dalam arti, kebutuhan tersebut bisa ditunda pemenuhannya. Penundaan pemenuhan tersebut tidak akan mengancam kelangsungan hidup seseorang. Maka itu, kategorinya adalah kebutuhan tersier. Ini berbeda kasus bila mobil juga menjadi modal usaha bagi seorang yang berprofesi sebagai driver.

Nah, karena termasuk kategori kebutuhan tersier, itu berarti sebelum memutuskan membeli mobil secara kredit, Anda sudah memastikan kebutuhan primer dan sekunder telah aman.

Apa saja kebutuhan primer dan sekunder yang lebih penting daripada sekadar mobil? Antara lain, pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari untuk makan, pembayaran tagihan rutin, pembayaran uang sekolah anak, lalu apakah dana darurat sudah aman, bagaimana dengan kebutuhan proteksi kesehatan seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa bagi si pencari nafkah?

Selain itu, ukur pula seberapa besar beban cicilan Anda yang sudah ada. Keuangan yang sehat harus memastikan beban cicilan rutin tidak melebihi 30 persen dari total pendapatan setiap bulan (debt service ratio). Bila saat ini Anda sudah menanggung cicilan utang yang pembayarannya sudah memakan 30 persen nilai pendapatan rutin, sebaiknya niat membeli mobil secara kredit Anda batalkan saja. Tidak perlu memaksakan diri berutang untuk memiliki hal yang konsumtif.

2. Pilih mobil sesuai kebutuhan

keluarga di mobil
Ilustrasi keluarga di mobil (iStockphoto)​

Selain mengukur kekuatan dompet, pemilihan mobil yang hendak dibeli juga perlu pertimbangan khusus. Pilih mobil yang biaya maintenance atau perawatan rutinnya terjangkau kantong. Pilih juga mobil yang tidak boros bahan bakar, harga jual di pasar sekunder cukup bagus, dan kriteria lain yang penting.

Misalnya, Anda berasal dari keluarga besar atau hendak membentuk keluarga dengan anak lebih dari satu. Mungkin membeli mobil berjenis Low MPV yang memuat 7 seater lebih tepat ketimbang membeli mobil berjenis city car berisi 4 kursi.

Tentu saja pertimbangan harga juga sangat penting. Pilih mobil dengan harga masuk akal dengan prospek harga di pasar sekunder yang menjanjikan. Beberapa merek mobil yang cukup menjadi favorit antara lain Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan sebagainya.

3. Cari tenor pinjaman yang tepat

Nah, bila dari sisi finansial, memang memungkinkan untuk Anda membeli mobil dengan cicilan, mulailah untuk menghitung seberapa besar kemampuan cicilan yang bisa Anda tanggung.

Ingat rumus maksimal 30 persen beban cicilan utang memakan pendapatan rutin kamu. Jadi, bila saat ini pendapatan rutin Anda mencapai Rp 10 juta, maksimal besar cicilan utang yang boleh Anda ambil adalah Rp 3 juta per bulan. Angka itu termasuk semua jenis kredit atau utang. Mulai dari utang atau cicilan kartu kredit, KPR, sampai kelak kredit mobil.

Memang, ada trik agar cicilan menjadi lebih ringan, yaitu dengan memperpanjang tenor pinjaman. Namun, harap diingat, kredit mobil pada umumnya memakai skema hitungan kredit bunga flat. Artinya, bunga dihitung berdasarkan angka pokok utang. Inilah yang membuat kredit kendaraan bermotor termasuk kategori kredit konsumtif berbunga mahal.

Idealnya, tenor pinjaman kredit mobil jangan sampai melebihi 3 tahun. Semakin lama tenor pinjaman yang Anda ambil, akan semakin mahal dan tidak ekonomis biaya pembelian mobil.

4. Siapkan uang muka yang besar

Good News Today: Kabar Gembira THR, THR PNS, Harga Bawang Turun
Ilustrasi uang. (via: istimewa)

Saat ini memang para dealer mobil begitu gencar memasarkan produk mereka dengan iming-iming uang muka ringan. Ditambah dengan penawaran diskon langsung hingga puluhan juta rupiah, promo mobil menjadi sangat menggiurkan.

Namun, jangan asal nubruk penawaran itu. Uang muka ringan artinya Anda perlu siap menanggung utang yang besar. Dengan demikian, beban cicilan menjadi besar juga.

Nah, bagaimana supaya tenor cicilan kredit mobil tidak perlu besar tetapi angkanya tetap masuk ke batas 30 persen debt service ratio? Ada cara mudah, yaitu dengan memperbesar uang muka. Uang muka kredit mobil rata-rata dipatok mulai 10-30 persen.

Bila Anda malas menanggung utang besar, kamu bisa, kok, memperbesar uang muka hingga di atas angka tersebut. Jadi, perbesar uang muka pembelian mobil dan pilih tenor kredit mobil paling lama 3 tahun. Dengan begitu keuangan pribadi Anda tetap aman walaupun menanggung cicilan mobil.

Oya, jangan lupa memilih perusahaan pembiayaan apakah itu leasing atau bank yang menyediakan kredit kendaraan bermotor dengan bunga murah. Saat ini, rata-rata bunga kredit kendaraan bermotor berkisar 8 persen per tahun. Banyak yang menawarkan bunga di atas itu, namun ada juga bank yang menyediakan KKB dengan bunga di bawah 7 persen per tahun.

 

5. Jangan lupa hitung biaya administrasi dan pajak

Pajak
Ilustrasi Foto Pajak (iStockphoto)

Membeli mobil dengan cara cicilan bukan hanya memikirkan tentang kebutuhan uang muka dan beban cicilan tiap bulan. Saat hendak akad kredit, Anda juga akan dibebani beberapa jenis biaya, seperti biaya administrasi, provisi, asuransi, dan angsuran pertama. Kelak saat mobil sudah ada di garasi rumah, Anda juga harus membayar pajak kendaraan bermotor. Semakin mahal harga mobil, semakin mahal pula pajaknya.

Pajak tidak membedakan apakah itu mobil merupakan aset yang didapatkan dengan cara tunai atau kredit. Jadi, sebaiknya, pastikan keuangan Anda siap dengan keputusan mengambil kredit mobil.

Mintalah informasi selengkap-lengkapnya pada dealer atau multifinance yang memberikan fasilitas pembiayaan, termasuk informasi simulasi cicilan dan penjelasan biaya-biaya yang mungkin muncul.

Dengan mengetahui gambaran dan menimbang beberapa poin di atas, Anda bisa memastikan bahwa mengambil mobil secara kredit adalah keputusan finansial yang tepat atau tidak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya